Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Waspadai Bahaya Kandungan BPA di Botol Plastik Terhadap Tubuh

Nikmatul Nurul Aeni , Jurnalis-Jum'at, 11 Oktober 2019 |17:02 WIB
Waspadai Bahaya Kandungan BPA di Botol Plastik Terhadap Tubuh
Ilustrasi (Foto: NPR)
A
A
A

Plastik sekali pakai berbahaya bagi bumi. Perlu Anda ketahui, bahwa plastik sekali pakai dan plastik yang dapat digunakan kembali memiliki bahaya yang sama.

Terlebih, barang-barang yang kita pakai sehari-hari banyak yang terbuat dari plastik seperti, wadah plastik dan botol minum plastik yang mengandung bahan kimia.

Bahan kimia biasa disebut bisphenol A atau BPA, namun bagaimana hal tersebut dapat berdampak bagi kesehatan manusia? Perlu diingat, sebelum menggunakan produk plastik, Anda harus mempertimbangkan bagaimana BPA dapat memengaruhi kesehatan dan kemudian memutuskan untuk tidak menggunakan produk plastik.

 Botol kemasan

Dilansir dari Bustle, Jumat (11/10/19) BPA biasa digunakan untuk mengeraskan plastik, kaleng makanan, dan membuat beberapa peralatan medis, menurut National Capital Poison Centre.

Meskipun BPA telah ada sudah lebih dari 120 tahun, tidak sampai dua dekade terakhir muncul kekhawatiran serius tentang dampak terhadap tubuh manusia.

Namun, adanya banyak penelitian yang terbilang baru, memunculkan perdebatan. Misalnya dalam beberapa penelitian yang dilakukan oleh Medical University of Gdansk di Polandia pada tahun 2015 telah menyimpulkan, bahwa dosis rendah BPA dapat dihubungkan dengan gangguan endokrin atau masalah kesuburan yang parah.

Dikutip dari Mayo Clinic, penelitian serupa lainnya juga menunjukkan bahwa BPA mungkin dapat menyebabkan masalah terhadap otak dan kelenjar prostat janin. Di sisi lain, penelitian pada tikus telah menyiratkan bahkan pada dosis tinggi, BPA hanya mengarah pada efek kesehatan “minimal”, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyatakan bahan kimia aman selama masih dosis rendah.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement