Peningkatan urbanisasi dan pendapatan berimbas terhadap belanja konsumen. Salah satunya makanan. Seperti mendorong pertumbuhan gerai makanan cepat saji dan supermarket.
"Ini juga diyakini mendorong gaya hidup masyarakat menjadi kurang bergerak dan mengonsumsi makanan yang lebih enak," ucapnya.
Kemudian terjadi peningkatan kasus obesitas pada masyarakat di sejumlah negara Asia. Seperti di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Pakistan. Disebabkan meningkatnya konsumsi minuman manis dan makanan olahan.
"Di sisi lain, urbanisasi ternyata memiliki korelasi langsung dengan obesitas. Pasalnya, selama migrasi ke kota, diet cenderung tidak lagi dilakukan sekaligus mengonfirmasikan terjadinya perubahan nutrisi, ketika pindah ke daerah perkotaan," jelasnya.
Masyarakat di negara kurang berkembang dengan pendapatan nasional (Gross National Income/GNI) per kapita yang lebih rendah, malah lebih rentan terhadap konsekuensi kesehatan negatif dari urbanisasi.
Sementara asupan kalori meningkat, kualitas makanan tidak. Hal tersebut menyebabkan defisiensi mikronutrien atau "kelaparan tersembunyi". Orang-orang kelebihan berat badan atau terlihat sehat, tetapi kehilangan nutrisi penting. Menciptakan salah satu tren yang lebih mengkhawatirkan di wilayah ini.