
“Selain menjadi menara pengawas, menara ini juga pernah berfungsi sebagai observatorium dan penjara selama masa Bizantium dan Ottoman,” ujar pemandu wisata asal Turki, Tugrul Turnali di Istanbul, Turki, pada Kamis (21/3). Saat restorasi pada 1960- an, interior kayu menara digantikan oleh struktur beton dan itu dikomersialisasikan dan dibuka untuk umum.
Para wisatawan tak harus menaiki tangga sembilan lantai untuk mencapai puncak menara karena pihak pengelola sudah menyediakan lift. Setelah menggunakan lift, para wisatawan harus menaiki beberapa anak tangga yang melingkar. Lalu, tibalah di lantai observasi.
Di lantai ini para wisatawan bisa melihat pemandangan indah Kota Istanbul dari atas menara. Di puncak menara, para wisatawan harus saling berdesakan demi mendapat angle foto terbaik untuk mengabadikan keindahan Kota Istanbul. Menurut sutradara, penata artistik, sekaligus fotografer ternama Indonesia Jay Subyakto, objek foto yang ikonik serta unsur sejarah dapat menjadi bahan konten yang menarik untuk dibagikan di media sosial.
“Menara Galata menjadi salah satu objek landmark di Turki yang menarik dijadikan konten. Gunakan fitur ultra wide angle yang memungkinkan Anda mengabadikan momen panorama Kota Istanbul hingga 123º,” ujar Jay. Puas mengabadikan keindahan Kota Istanbul dari puncak Menara Galata, perjalanan kemudian dilanjutkan ke Hagia Sophia.