PERNAHKAH Anda mendengar wanita hamil biasanya dilarang membunuh, mencaci dan menghina sesuatu yang tidak ia senangi? Ya, pesan ini sudah sangat melekat dan menjadi tradisi bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Banyak orang yang mengganggap hal ini sebagai sebuah fakta, namun tak sedikit dari mereka yang menilai ini adalah mitos belaka.
Menurut Ahli Metafisika, Mbah Mijan, tindakkan seperti ini sangat-sangat pamali dan tidak boleh dilakukan. Pasalnya Janin adalah misteri Allah, dan masuknya ruh ke dalam janin adalah gaib . Di sisi lain sesuatu yang gaib bisa melihat siapa saja dan darimana saja.
“Ruh janin selalu memantau ayah ibunya kemanapun, dan akan merekam apapun yang sedang dikerjakan oleh orangtuanya, hingga janin akan membentuk apapun yang dilihatnya,” tutur Mbah Mijan, saat dihubungi Okezone melalui messenger, Kamis (28/3/2019).
Baca Juga: Kisah Andhika, Pedagang Tuli Berparas Tampan yang Bikin Netizen Gagal Fokus
Mbah Mijan berpendapat bahwa Tuhan meniupkan ruh ke dalam janin mulai usia tiga hari sampai dengan 41 hari (setiap hitungan ganjil). Sementara adat Jawa sangat menghormati proses kehamilan seseorang dengan mengadakan acara syukuran. Syukuran sendiri terdiri dari beberapa tahapan yakni empat bulanan dan 7 bulanan.
Setelah lahir ada pula tradisi yang dinamakan tengok bayi atau lebih dikenal dengan muyenan. Selama masa kehamilan, banyak pula mitos yang berkembang di masyarakat. Salah satunya adalah dengan tradisi mengantongi gunting bagi wanita yang hamil di usia empat bulan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari wanita hamil dari marabahaya atau datangnya bilghoib. Para wanita hamil juga tidak dianjurkan untuk keluar rumah pada saat maghrib dan mengonsumsi makanan sembarangan.
Lebih lanjut Mbah Mijan menjelaskan adanya mitos antara kebiasaan orang yang tidak bisa menjaga omongan, melawan orangtua, suka berkata kotor, sering mencaci dan menghina orang lain dianggap bakal mempengaruhi kondisi janin yang lahir.
Secara medis cacat fisik pada bayi disebabkan oleh berbagai faktor terutama masalah gizi. Namun, menilik dari sisi spiritual soal mitos janin di dalam kandungan, maka hanya Tuhan lah yang berkuasa di dalam kehidupannya.
Jika seorang ibu yang mengandung membenci orang lain, maka anak di dalam perutnya bisa meniru kelakuan orang yang dibenci. Mereka akan meniru bukan dari bentuk rupa, melainkan sifatnya. Ibu hamil juga dilarang membunuh binatang apapun karena bisa berisiko mengganggu janinnya.
BACA JUGA : Kenali Gejala Awal Neuropati, Penyakit Akibat Terlalu Lama Bermain Gadget
Tentunya mitos ini bukan untuk Anda yakini. Semuanya kembali kepada pemahaman dan keyakinan masing-masing. Yang jelas mitos ini mengajarkan seseorang untuk bertindak lebih baik dalam kehidupan.
(Dinno Baskoro)