Saat itu Solopos.com memesan satai dengan rasa pedas. Tapi selain itu ada juga rasa manis, tinggal pilih sesuai selera. Martono biasa menjual satainya dengan harga antara Rp25.000 hingga Rp35.000 per tusuk.
Kepada Solopos.com, Martono mengaku belum menjual satai cumi-cuminya secara harian. Dia memilih menjualnya setiap ada event khusus. Meski begitu dia mengatakan dalam sebulan pasti ada event yang diikutinya untuk menjual produknya.
"Dalam waktu dekat nanti ada Mangkunegaran Jazz [akhir Maret]," kata dia. Alasan menjual produk dari event ke event adalah untuk menyiasati ketersediaan bahan baku. Sebab jika dijual harian, terkadang bahan baku juga tidak pasti ada.
Menu satai cumi-cumi ini menurutnya, mulai banyak dikenal saat makanan Thailand booming di Indonesia. Permintaan pasar pun dinilainya cukup bagus. Setiap hari dalam satu event besar, dia bisa menjual hingga 200 tusuk. Selain di event-event tertentu, lapaknya juga bisa ditemui di area Car Free Day (CFD) Solo di sekitar Plasa Sriwedari.
Masih berangkat dari perkembangan jajanan Thailand, ada juga Phi-Phi Thai Street Food yang menjual olahan cumi-cumi dan gurita. Ada menu squid mozearella & potatoes dan octopus mozarella & potatoes.