Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Khawatir Anak Berpakaian Seronok saat Remaja? Ini Langkah yang Bisa Diambil Orangtua

Tiara Putri , Jurnalis-Selasa, 26 Februari 2019 |22:00 WIB
Khawatir Anak Berpakaian Seronok saat Remaja? Ini Langkah yang Bisa Diambil Orangtua
Pencegahan agar anak tidak suka berpakaian seronok (Foto: Stayathome)
A
A
A

BAGI sejumlah orangtua, melihat anak perempuannya yang beranjak remaja mengenakan pakaian seksi mungkin terbilang mengkhawatirkan. Mereka takut tindakan itu akan membahayakan anaknya karena mengundang niat jahat dari orang lain. Lantas apa yang sebaiknya dilakukan oleh para orangtua yang merasa khawatir bila anaknya mengenakan pakaian seksi?

“Anak harus banyak diajak obrol, diskusi. Orangtua bisa menanyakan kepada anak apa sebenarnya yang mereka cari dengan berpakaian seperti itu, cari tahu motifnya. Jika ternyata anak berpakaian seksi karena ingin terlihat seperti bintang tertentu, orangtua bisa beri masukan tentang pilihan model baju yang lebih sesuai dengan pakem-pakem yang ada,” ungkap psikolog klinis, Liza M. Djaprie saat dihubungi Okezone melalui sambungan telepon, Selasa (26/2/2019).

 BACA JUGA : Maia Estianty "Pacaran" di Tokyo, Netizen: "Bunda Kondangan Syahrini"?

Tak bisa dipungkiri, proses pencarian jati diri pada anak remaja ditambah sekarang banyaknya informasi yang bisa diakses akan memengaruhi cara berpikir dan bertingkah laku. Sekarang ini, banyak remaja perempuan yang ingin terlihat seperti artis Korea atau idola lainnya. Beberapa dari mereka ada yang berpakaian terbuka sehingga ditiru oleh para remaja perempuan.

 

“Kalau kondisinya seperti itu, banyak mengobrol saja dengan anak, jelaskan bila cara berpakaian seperti itu kurang sesuai dengan masyarakat Indonesia. Jadi anak lebih diarahkan dengan nilai-nilai yang ada. Selain itu, bisa juga orangtua membantu memilihkan model busana yang membuat anak terlihat seperti tokoh yang mereka sukai tapi tetap sopan,” terang Liza.

Dirinya mengatakan, sebisa mungkin orangtua jangan melarang anaknya untuk mengenakan sesuatu yang diinginkan. Sebab, lantaran sedang dalam proses pencarian jati diri, anak remaja semakin dilarang malah semakin nekat. Liza mengatakan anak membutuhkan diskusi dengan orangtuanya saat proses pencarian jati diri. Di saat itu pula nilai-nilai positif bisa dimasukkan untuk memberi pemahaman kepada anak.

Di sisi lain, orangtua juga perlu memerhatikan media sosial anak. Sebab bisa saja anak mengunggah foto dengan pakaian seksi yang bisa disalahgunakan. Jelas kondisi ini bisa mengkhawatirkan.

“Ada kemungkinan mereka yang mengunggah foto dengan pakaian seksi ke media sosial karena orangtuanya membiarkan itu terjadi. Tapi jangan-jangan malah orangtuanya tidak tahu anaknya berperilaku demikian. Oleh karenanya, orangtua harus mengontrol media sosial anak, bagaimanapun anak harus selalu dalam pengawasan,” jelas Liza.

 BACA JUGA : Berkenalan dengan Chef Renatta Moeloek, Juri Baru MasterChef Indonesia 5

Cara pengawasan terhadap anak adalah orangtua bisa menjadi temannya di media sosial. Dengan begitu, orangtua bisa tahu hal-hal apa saja yang diunggah anak ke media sosial. “Ingat, anak dan remaja sampai berusia 21 tahun masih berada dalam tanggung jawab orangtua dan lingkungan seperti sekolah. Jadi kontrol dan pengawasan harus terus dilakukan,” pungkas Liza.

(Dinno Baskoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement