Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Wanita yang Tergila-gila Hisap Shisha, Rela Sampai ke Turki!

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Minggu, 20 Januari 2019 |19:00 WIB
Kisah Wanita yang Tergila-gila Hisap Shisha, Rela Sampai ke Turki!
Linda Hasibuan berbagi pengalaman sebagai penghisap shisha (Foto: Istimewa)
A
A
A

Shisha menjadi alat sosial yang terbilang mewah. Tidak sembarang orang bisa menikmati "rokok" yang satu ini.

Bisa dikatakan mewah karena selain dari harganya yang terbilang mahal, rokok shisha juga biasanya menawarkan dunia sosial yang berbeda dari lokasi "nongkrong" pada umumnya.

Namun, bagi Linda Hasibuan, shisha sudah menjadi teman malamnya yang selalu dia "nikmati" 2 kali dalam seminggu. Khusus pada Okezone, Linda menceritakan pengalamannya tergila-gila dengan barang yang satu ini.

"Shisha itu menawarkan kepuasan tersendiri, khususnya masalah flavour," terangnya saat diwawancarai Okezone, Kamis 17 Januari /2019.

Ya, flavour yang kemudian membuat wanita karier berusia 27 tahun satu ini tergila-gila dengan shisha. Apalagi rasa peach+ice bubble gum+mint yang menurutnya "gue banget".

rokok

Flavour ini juga yang menurut Linda menjadi pembeda antara shisha dengan rokok konvensional. Bahkan, tidak sebatas rasa, Linda menilai rokok konvensional itu tidak menyenangkan.

"Kalau ngisep rokok konvesional, bukan cuma bau di baju atau di mulut, tapi sampai bikin bau rambut dan barang-barang. Beda sama shisha yang malah bikin wangi," terangnya.

Nge-Shisha Sampai ke Turki

Saking Linda addicted dengan shisha, dia rela pergi ke Turki untuk bisa menjajal langsung shisha timur tengah. Pengalaman dia di sana mengagetkan sekaligus menyenangkan.

"Rasa shisha di Indonesia dengan Turki beda banget. Kalau di Turki, rasa shisha biasanya itu rempah-rempah dan cenderung soft, ini karena cuacanya dingin," ceritanya dengan semangat.

Nah, kalau shisha di indonesia, rasanya itu cenderung "kenceng" dan arang yang digunakan pun berbeda. Ya, menurut Linda, arang yang dipakai di Turki itu diracik sendiri dan tidak seperti di Indonesia yang masih snagat konvensional.

penghisap shisha

"Pas nge-shisha di Turki, nggak ada tuh suara blubuk-blubuk saat shisha disedot, asyik banget pokoknya," ujarnya.

Saat di Turki, Linda ternyata mengubah rasa yang biasanya dia pilih. Di Turki, Linda menjajal double apple. Rasanya yang khas membuat tubuh dia kala itu terasa lebih hangat.

Bicara harga, shisha di Turki menurut penjelasan Linda jika dirupiahkan itu sekitar Rp 150 ribu. Sementara itu, kebanyakan shisha di Indonesia mematok harga mulai dari Rp 99 ribu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement