Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dari Mati Dibakar hingga Dipenggal, Ini 7 Kisah Perjuangan Para Santo dan Santa

Leonardus Selwyn Kangsaputra , Jurnalis-Selasa, 25 Desember 2018 |18:48 WIB
Dari Mati Dibakar hingga Dipenggal, Ini 7 Kisah Perjuangan Para Santo dan Santa
Hari Natal (Foto: Pixabay)
A
A
A

Hari Natal semua umat Kristiani pastinya penuh sukacita menyambut hari besar ini. Sebagaimana diketahui, Natal diperingati sebagai hari lahirnya sang juru selamat yakni Yesus Kristus.

Namun, perjalanan umat kristen bukan hanya Yesus Kristus, terdapat para santo dan santa (orang kudus) yang turut mengajarkan jalan kehidupan sesuai dengan ajaran Kristiani.

Menyambut Natal, tidak ada salahnya untuk merenungkan kembali kisah-kisah perjuangan para santo dan santa dalam mengajarkan hidup penuh kebajikan. Merangkum dari Katakombe, Okezone akan mengulas 10 kisah santo dan santa. Yuk disimak.

1. Santo Paus Selestinus I

Santo Paus Selestinus I adalah paus ke-43 dan memimpin gereja sejak 10 September 422- 26 Juli 432. Selentinus I mempimpin Gereja menghadapi berbagai ajaran sesat pada masa itu seperti Nestorianisme, Pelagianisme, Manikeanisme, Donatisme dan Novatianisme.

2. Santo Paus Sixtus II

Sixtus adalah seorang imam Roma, dia diangkat menjadi Paus pada tahun 257, pada masa penganiayaan oleh Kaisar Valerianus dimulai, Paus Sixtus II. Pada masa kekaisaran Romawi, para kaisar menganiaya orang-orang Kristen dengan upaya memusnahkan kepercayaan terhadap Yesus.

Dia pun dibunuh pada 6 Agustus 258, setelah prajurit Romawi merangsek masuk ke ruangan dalam katakombe, di mana Paus Sixtus II sedang menyampaikan khotbahnya. Tanpa basa basi, dia dihabisi di atas kursinya, bersama dengan dua orang diakonnya yaitu St.Felisismus dan St.Agapitus.

3. Santo Laurensius dari Roma

Santo Laurensius merupakan "Diakon agung dari Roma" yang bertugas mengelola kas gereja. Dia memilih membagikan kekayaan gereja kepada orang miskin, orang cacat, orang buta dan orang sakit ketimbang harus memberikan kepada penguasa Roma.

Akibatnya, dia pun dipanggang hidup-hidup di atas teralis besi hingga tubuh bagian bawahnya hangus terbakar. Laurensius akhirnya tewas di atas pemanggangan sebagai seorang ksatria Kristus.

4. Santa Felisitas dari Roma

Santa Felisitas adalah ibu dari ketujuh putera yakni St.Alexander, St.Vitalis, St.Martialis, St.Januarius, St.Felix, St.Filipus, St.Silvanus. Dia dipaksa menyaksikan ketujuh anaknya dihukum mati dengan keji oleh Kaisar Antonius Pius, karena menolak mengikuti ajaran Kaisar Antonius yang dianggap sesat.

Seorang mati dicambuk, dua orang didera dengan tongkat, tiga orang dipenggal kepalanya dan seorang lagi tewas ditenggelamkan. Empat bulan berlalu, Felisitas juga dihukum mati dengan cara dipancung.

5. Santo Leonardus

Santo Leonardus sempat masuk dalam dinas militer, namun panggulan hidup untuk lebih religius membuatnya mundur dari jabatan. Dia akhirnya menjadi murid Santo Remigius dan hidup menyendiri di Hutan Limousin. Di sana dia hanya memakan buah-buahan dan minum dari mata air yang ada di tempat itu. Doanya tersebut membuatnya mencapai kehidupan rohani yang tinggi.

Ia dikaruniai kemampuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit dengan doa-doanya. Santo Leonardus meninggal dalam damai di pertapaannya pada tahun 559.

6. Santo Stefanus

Stefanus adalah pengikut pertama Kristus yang menerima mahkota kemartiran sekaligus diakon pada masa gereja perdana. Selama bekerja St.Stefanus mendapat banyak mukjizat dari Tuhan, hal ini membuat para musuh Gereja Yesus merasa geram. Mereka lantas menyeret St. Stefanus ke luar kota Yerusalem dan melemparinya dengan batu hingga mati.

7. Santo Lambertus

Santo Lambertus berasal dari keluarga bangsawan, anak dari pangeran Aper dan Herisplindis. Dia terkenal sebagai seorang uskup yang saleh dan gigih dalam membela umat dari penindasan para bangsawan dan tuan-tuan tanah.

Pada tahun 700, Lambertus menegur seorang bangsawan yang memiliki banyak gundik, dan membuat bangsawan tua tersebut marah. Dia pun menyuruh orang untuk menyerang Lambertus dan menikamnya di atas atas altar dengan tombak saat dia tengah mengadakan Misa.

8. Santa Sesilia

Sesilia adalah seorang gadis bangsawan Romawi yang menjadi seorang Kristen. Karena memilih menjalani hidup sebagai seorang kristen, Sesilia pun ditangkap dan dijatuhi hukuman mati dengan dibakar secara hidup-hidup. Namun, api sama sekali tidak menyakiti Sesilia, hingga seorang algojo diperintahkan untuk memenggal kepalanya.

Setelah kepalanya ditebas tiga kali menggunakan pedang, dalam kondisi skaratul maut, Sesilia mengacungkan tiga jari dengan satu tangan, dan dengan tangan lainnay mengacungkan satu jari, yang menunjukkan imannya kepada Allah Tritunggal Maha Kudus.

9. Santa Ursula

Santa Ursula hidup pada abad keempat. Dia merupakan puteri dari raja Dionotus dari Dumnonia di sebelah barat daya Inggris. Kecantiknya membuat dia ditaksir gubernur kafir. Dia pun memutuskan untuk berlayar dan berziarah ke Eropa untuk menghindari gubenur kafir tersebut.

Nahas ketika berziarah ke daerah Galia, kota yang ia datangi dikuasai bangsa Hun. Santa Ursula bersama dayangnya hendak dijadikan budak seks. Meski begitu, dia berusaha dengan gigih untuk melawan hingga mereka semua dianiaya dan disiksa sampai mati.

(Renny Sundayani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement