Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fasilitas Sudah Lengkap, 2 Puskesmas di Kabupaten Kapuas Hulu Masih Belum Dialiri Listrik

Tiara Putri , Jurnalis-Jum'at, 30 November 2018 |11:05 WIB
Fasilitas Sudah Lengkap, 2 Puskesmas di Kabupaten Kapuas Hulu Masih Belum Dialiri Listrik
Puskesmas di Kapuas Hulu belum dialiri listrik (Foto:Tiara/Okezone)
A
A
A

SEJAK dua tahun lalu, Puskesmas di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, dibangun ulang dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai. Langkah ini diambil oleh Kementerian Kesehatan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan di daerah perbatasan. Kendati demikian, masih ada hal yang perlu menjadi perhatian dari beberapa kementerian terkait.

 Priyanka Chopra Akan Lebih Cepat Mati Jika Nikahi Nick Jonas, Kok Bisa?

Dari tinjauan yang dilakukan Okezone bersama tim Ekspedisi Nusantara Sehat pada 27-30 November 2018, ada 2 Puskesmas yang tidak dapat beroperasi dengan baik. Kendala utamanya adalah penyediaan aliran listrik. Keduanya yaitu Puskesmas Emboluh Hulu dan Puskesmas Batang Lupar.

 

"Bantuan untuk alat-alat medis saya pikir sudah cukup. Cuma sekarang masih terkendala dengan layanan listrik yang belum ada, di situ kesulitannya. Sehingga kami merasa belum maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujar dr A. Hasbizar Fauzi dari Puskesmas Emboluh Hulu.

 Intip 4 Gaya Busana Habib Bule , Habib Bahar Smith yang Ditolak Masuk Manado

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Puskesmas Batang Lupar, Marthinus Usin saat ditemui di kesempatan berbeda. "Di sini enggak ada listrik mengalir. Kita diakomodir oleh pemerintah daerah untuk pengadaan genset tapi tidak memadai karena kapasitasnya hanya 900 watt. Jadi banyak alat-alat kesehatan medis yang tidak bisa digunakan karena membutuhkan kapasitas listrik besar," tuturnya.

Marthinus mengatakan kondisi itu membuat Puskesmas belum maksimal melakukan pelayanan kepada masyarakat. Dirinya berharap pemerintah pusat dapat memberikan dukungan kepada Puskesmas yang ada di perbatasan untuk memberi pelayanan maksimal. "Bukan hanya dari memberikan tenaga kesehatan yang siap, tetapi infrastruktur lain seperti listrik yang juga perlu dipikirkan," tambahnya.

 

Sementara itu, ada harapan lain dari tenaga kesehatan di kedua puskesmas tersebut. Seperti Supriyana dan Lusiana dari Puskesmas Emboluh Hulu. "Sekarang jalan transportasi agak lumayan dan sarana membaik, sudah mulai bagus tapi tinggal SDM. Kami kurang dokter gigi. Selama ini perawat umum menggantikan di poli kesehatan gigi dan mulut, tapi kalau ada masalah yang berat pasien dirujuk ke Putussibau," ujar Supriyana.

Sedangkan Lusiana berharap tenaga kesehatan khususnya perawat bisa mendapatkan pelatihan dari dinas kabupaten/kota dan provinsi, atau bahkan Kementerian Kesehatan. "Sebab makin tahun ilmu berubah sehingga keterampilan yang dibutuhkan untuk melayani masyarakat juga berubah. Kami di sini belum pernah mendapat pelatihan. Kalau bisa dinas memberikan pelatihan, bahkan Kemenkes juga boleh, kami senang," tuturnya.

 Potret Manis Alleia Anata, Anak Gadis Ariel "NOAH" yang Lagi Jadi Sorotan

Lain lagi dengan harapan yang dimiliki oleh Marthinus. Puskesmas yang dipimpinnya hanya memiliki 1 orang dokter sehingga kewalahan untuk melakukan pelayanan.

"Rata-rata di daerah perbatasan seperti Puskesmas ini hanya ada satu dokter. Bahkan kadang interval untuk datangnya dokter cukup lama karena pengadaan dari pemerintah daerah terbatas juga. Jadinya dokter kewalahan menangani pasien, apalagi kalau kami ada kunjungan lapangan untuk penyuluhan, dokter tidak mungkin ikut karena harus stay di puskesmas," pungkas Marthinus.

(Santi Andriani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement