Sampai video selesai, badai masih terus terjadi. Kilat dan petir menyambar-nyambar. Warna merah menyala disertai cahaya terang mewarnai langit yang gelap, sehingga suasana terasa mencekam.
Video yang semula hanya dibagikan Indarto pada akun Instagram-nya, setelah disebarkan ulang akhirnya ditonton oleh lebih dari 25ribu kali tayangan dan ratusan netizen mengomentarinya. Menurut keterangan yang ditulis Indarto, badai yang diduga di puncak Gunung Lawu itu terjadi pada Senin malam, 19 November 2018 lalu.
Dia pun berdoa agar tidak terjadi apa-apa di puncak gunung setinggi 3.265 meter di atas permukaan laut tersebut. Pendaki yang telah merencanakan perjalanannya pun, agar mempertimbangkan kembali, dan membekali diri dengan fisik yang prima dan mumpuni, juga paham mengenai keselamatan jiwa atau bertahan hidup di alam bebas.
(Helmi Ade Saputra)