Sullivan menggunakan kantong sutra karena alasan ekonomis. Jika ia menggunakan kaleng biaya produksi akan jauh lebih mahal, dan teh yang dikemas juga harus lebih banyak.
Pelanggan Sullivan awalnya menganggap kemasan ini sama saja dengan teh yang dimasukkan dalam saringan metal sehingga mereka langsung melemparkan begitu saja kemasan tersebut ke dalam air panas.
Baru kemudian mereka menyadari bahwa ternyata kemasan tersebut cukup praktis untuk menyeduh teh secara langsung. Sejak saat itu, kepopuleran teh celup melonjak dan akhirnya mulai dipasarkan secara komersial pada tahun 1904. Dalam waktu singkat, popularitas teh celup menyebar ke seluruh penjuru dunia.
(Baca Juga:4 Perempuan Menari Erotis di Upacara Pemakaman Sahabatnya, Videonya Viral di Medsos!)