Dari penelitian inilah, Jillian dapat mengetahui apakah makanan terpengaruh bakteri atau tidak. Laporan tersebut membuktikan bahwa makanan yang jatuh ke lantai memang terbukti terkontaminasi bakteri. Sayangnya, Jillian tidak bisa membuktikan, seberapa banyak bakteri yang mengontaminasi makanan itu.
Namun menurut studi yang dilakukan para ahli dari Clemson University tahun 2007, dilaporkan bahwa jumlah bakteri yang tertransformasi ke dalam makanan, tergantung dengan jumlah bakteri yang ada pada lantai atau permukaan tempat jatuhnya makanan. Dengan kata lain, tidak ada kaitannya dengan durasi atau lamanya makanan berada pada tempat tersebut.
Baca juga: Barang-Barang Ini Sengaja Dicetak Mirip Penis, Bentuk Mana yang Kamu Suka?
Studi ini juga menyebutkan, permukaan di mana makanan jatuh memang membuat perbedaan yang sangat besar. Misalnya, ketika makanan ajtuh pada karpet yang tampak sedikit lebih baik, kontaminasi bakteri kemungkinan lebih minim jika dibandingkan dengan permukaan berbahan kayu atau ubin. Para peneliti percaya bahwa permukaan tempat yang memiliki tekstur halus seperti marmer cenderung memiliki lebih banyak kuman bakteri.
