Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sudah Ada sejak 1685, Kemenpar Dukung Festival Tabot Bengkulu

Pradita Ananda , Jurnalis-Rabu, 05 September 2018 |18:22 WIB
Sudah Ada sejak 1685, Kemenpar Dukung Festival Tabot Bengkulu
Kemenpar Dukung Festival Tabot Bengkulu (Pradita Ananda/Okezone)
A
A
A

Pelaksaan festival Tabot Bengkulu ini sendiri diketahui digelar kurang lebih selama sepuluh hari, mulai dari 1 hingga 10 Muharam yang bertepatan dengan tanggal 10-20 September 2018. Acara ritual Tabot akan dilaksanakan langsung oleh kelompok masyarakat yang dikenal sebagai Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) Bengkulu, dengan hari pertama akan dilaksanakan prosesi Mengambik Tanah (mengambil tanah), lalu prosesi Duduk Penja (mencuci jari-jari) di hari kedua, Menjara (mengandun) di hari ketiga, lalu di hari keempat ada prosesi Meradai (mengumpulkan dana), dan Arak Penja (mengarak jari-jari) di hari kelima.

 Baca juga: Istri Tega Tukar Sperma Suami dengan Pria yang Dicintainya saat Program Bayi Tabung

Setelah itu dilanjutkan di hari keenam yakni prosesi Arak Serban (mengarak sorban), Gam (tenang atau berkabung) di hari ketujuh, Arak Gedang (taptu akbar) di hari kedelapan, Tabot bersanding di hari kesembilan, dan terakhir ada Tabot Tebuang (pembuangan Tabot) sebagai puncak prosesi.

Dalam sepuluh hari pelaksanaan prosesi ritual Tabot, nantinya juga akan disuguhkan berbagai pertunjukkan seni dan perlombaan tradisional yang diikuti oleh sepuluh Kabupaten-Kota se-Provinsi Bengkulu. Sebut saja mulai dari lomba ikan-ikan, lomba telong-telong, lomba musik Melayu khas Bengkulu dan lomba kreasi musik Dol. Selain itu, para pengunjung juga bisa menikmati objek wisata sejarah di Bengkulu seperti Benteng Marlborough, rumah pengasingan Bung Karno, dan rumah Fatmawati serta wisata alam seperti pesona keindahan Pantai Panjang, panjat tebing hingga arung jeram.

Ada pula Bukit Herbal karena terdapat banyak tanaman jamu di bukit itu. Selain pemandangan perbukitan, Waduk Gebyar yang terletak di wilayah Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, juga terlihat dari menara itu.

“Saat musim kemarau saja masih terlihat hijau. Kalau musim penghujan, pemandangannya lebih hijau lagi dan indah,” kata Darmo.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement