Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menilik Anak Gimbal Dieng dan Kisahnya yang di Luar Nalar

Utami Evi Riyani , Jurnalis-Jum'at, 10 Agustus 2018 |21:47 WIB
Menilik Anak Gimbal Dieng dan Kisahnya yang di Luar Nalar
Prosesi pemotongan rambut gimbal di Dieng (Foto: Ist.)
A
A
A

 

Setelah menjadi anak gimbal, Rachel menjadi berbeda. Menurut Habib, Rachel menjadi hiperaktif namun memiliki kemampuan di atas rata-rata. Terkadang, rambut gimbal Rachel akan berdiri. Ini artinya ia sedang kumat, menjadi lebih manja dan permintaannya harus dituruti.

Di usia 6 tahun, Rachel meminta rambutnya dipotong. Jika sang anak telah meminta, maka harus dilakukan ritual pemotongan rambut dan ruwat. Kini Rachel menjalani hidupnya seperti anak-anak pada umumnya sebagai mantan anak gimbal. Dia tidak terlalu banyak bicara saat bertemu orang-orang baru. Namun tak segan mengajak bermain jika sudah kenal.

Konon, anak-anak gimbal di Dieng adalah titisan Kyai Kolo Dete yang merupakan salah satu sesepuh di Dieng pada abad ke-14. Anak-anak gimbal ini dianggap sebagai tolok ukur kesejahteraan Dieng. Kehadiran anak gimbal pun dianggap sebagai anugerah, karena jika ada anak-anak gimbal di Dieng, artinya Dieng sejahtera.

(Utami Evi Riyani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement