
Setelah menjadi anak gimbal, Rachel menjadi berbeda. Menurut Habib, Rachel menjadi hiperaktif namun memiliki kemampuan di atas rata-rata. Terkadang, rambut gimbal Rachel akan berdiri. Ini artinya ia sedang kumat, menjadi lebih manja dan permintaannya harus dituruti.
Di usia 6 tahun, Rachel meminta rambutnya dipotong. Jika sang anak telah meminta, maka harus dilakukan ritual pemotongan rambut dan ruwat. Kini Rachel menjalani hidupnya seperti anak-anak pada umumnya sebagai mantan anak gimbal. Dia tidak terlalu banyak bicara saat bertemu orang-orang baru. Namun tak segan mengajak bermain jika sudah kenal.
Konon, anak-anak gimbal di Dieng adalah titisan Kyai Kolo Dete yang merupakan salah satu sesepuh di Dieng pada abad ke-14. Anak-anak gimbal ini dianggap sebagai tolok ukur kesejahteraan Dieng. Kehadiran anak gimbal pun dianggap sebagai anugerah, karena jika ada anak-anak gimbal di Dieng, artinya Dieng sejahtera.
(Utami Evi Riyani)