Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mesin MRI dengan Teknologi Terbaru Bisa Bikin Pasien Keracunan Merkuri, Kok Bisa?

Tiara Putri , Jurnalis-Rabu, 27 Juni 2018 |20:20 WIB
Mesin MRI dengan Teknologi Terbaru Bisa Bikin Pasien Keracunan Merkuri, Kok Bisa?
Ilustrasi MRI (Foto: Nhschoices)
A
A
A

PERKEMBANGAN teknologi di bidang medis kini mampu mendeteksi dan mengobati penyakit lebih awal. Tapi bukan berarti teknologi tersebut benar-benar menguntungkan bagi pasien. Sebuah fakta baru terungkap bila mesin pemindaian MRI dapat membuat pasien mengalami keracunan merkuri.

Magnetic resonance imaging (MRI) adalah pemeriksaan medis yang menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio untuk melihat bagian tubuh secara detail. Dahulu mesin MRI konvensional hanya memiliki medan magnet 1,5-3 Tesla (satuan gaya magnet). Kini mesin MRI terbaru memiliki medan magnet hingga 7-T.

 

MRI dengan medan magnet kuat mampu memberikan pencitraan rinci struktur kompleks seperti otak atau berperan penting dalam diagnosis seperti stroke dan kanker. Beberapa rumah sakit di negara maju sudah ada yang menggunakan mesin terbaru itu. Namun kenaikan jumlah tersebut ternyata memengaruhi pasien yang menambal giginya menggunakan logam.

(Baca Juga:5 Pembawa Keberuntungan dari Berbagai Negara, Kira-Kira Apa Saja Ya?)

 

Sekadar informasi, dokter gigi menggunakan zat yang disebut amalgam untuk menambal rongga yang sensitif karena kerusakan gigi. Zat tersebut biasanya merupakan campuran logam. Tetapi sekira 50% campuran logam cair mengandung merkuri yang dikenal beracun. Saat terjadi penambalan, merkuri akan mengeras ketika dirawat dan terikat dengan struktur kimia gigi dalam waktu 48 jam. Hal tersebut membuat kebocoran merkuri menjadi minimal.

Masalahnya, mesin MRI yang memiliki medan magnet kuat telah terbukti dapat menyebabkan kebocoran merkuri dan membuat zat berbahaya tersebut keluar dari tambalan. Dari hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Radiology, terungkap jika risiko kebocoran logam beracun pada pasien jauh lebih tinggi bila menggunakan mesin MRI terbaru. Sedangkan untuk mesin MRI konvensional kemungkinan menyebabkan terjadinya kebocoran terhitung rendah.

 (Baca Juga:Rela Turun Kasta Jadi Rakyat Jelata, Putri Ayako Pilih Menikahi Pria Biasa)

“Meskipun tidak jelas berapa banyak dari bentuk merkuri yang dilepaskan akan diserap oleh tubuh, temuan penelitian menunjukkan bahwa tambalan amalgam dapat menimbulkan risiko tidak hanya untuk pasien, tetapi juga untuk staf pemeriksa," ungkap penulis penelitian dari Akedniz University di Turki, Dr Selmi Yilmaz seperti yang dikutip dari Independent, Rabu (27/6/2018).

Hasil penelitian ini penting diketahui oleh pasien yang hendak melakukan pemeriksaan MRI dan telah melakukan penambalan gigi dengan logam. Cobalah bertanya kepada dokter tentang kemungkinan terjadinya kebocoran merkuri karena penggunaan alat medis tersebut. Dengan begitu, hal-hal yang tidak diinginkan dapat dicegah.

(Dinno Baskoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement