Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mencicipi Nasi Ka Baka Khas Padang Panjang yang Harum

Mencicipi Nasi Ka Baka Khas Padang Panjang yang Harum
Nasi ka baka khas Padang Panjang (Foto: Antara)
A
A
A

Dalam menjalankan usahanya, Doni menyajikan nasi ka baka bagi pelanggan layaknya ibu-ibu dahulu menyajikan bagi keluarganya, yaitu sepenuhnya dibungkus daun pisang yang sudah disangrai.

Meski pelanggan makan di tempat, tetap disajikan dalam keadaan dibungkus secara padat dengan daun pisang. Sebagai alas makan, disediakan piring yang terbuat dari anyaman rotan.

Sejak pukul 11.00 WIB warga sudah bisa membeli menu tersebut dan dia sejak pukul 06.00 sampai dengan 10.00 WIB dibantu dua anggota keluarga memasak nasi dan lauk yang akan dihidangkan.

"Selain itu, pagi hari kami juga fokus melayani untuk menu sarapan," ujarnya.

Nasi ka baka dijual Rp15 ribu per porsi. Setiap bungkusan itu berisi kombinasi dua lauk, yaitu berupa telur ditambah lauk lain, seperti ikan asin, dendeng kering, dan ikan laut.

Setiap hari rata-rata dia bisa menjual 200 hingga 300 porsi nasi ka baka. Untuk meningkatkan penjualan, dia berencana memanfaatkan jasa transportasi dalam jaringan yang menyediakan layanan pesan-antar.

Ikon Kuliner Pemerintah Kota Padang Panjang pada tahun ini berupaya mempromosikan nasi ka baka sebagai produk unggulan daerah itu dengan cara menyajikannya pada tamu yang hadir dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan.

  (Baca Juga: Terkena Psoriasis Hampir di Seluruh Tubuh, Gadis Ini Tetap Berusaha Menjadi Model)

"Jika ada tamu yang datang ke Padang Panjang, paling tidak satu dari tiga kali makan sehari mereka harus menikmati nasi ka baka," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Padang Panjang Dalius.

Dengan cara itu diharapkan Padang Panjang juga punya ikon kuliner seperti halnya nasi sek atau nasi sebungkus kenyang dari Kota Pariaman atau nasi kapau dari Kabupaten Agam.

Bagi wisatawan belum lengkap kalau belum nikmati sajian itu. Dari cara dan tujuan penyajian nasi kabaka dapat menjadi nilai lebih sehingga bisa dipromosikan sebagai salah satu kuliner unggulan daerah.

Membungkus makanan dengan daun pisang ini memberi kesan klasik. Kalau sekarang, orang-orang umumnya pakai wadah plastik atau kertas. Selain itu, ada sebuah nilai dari tujuan para ibu menyediakannya untuk anggota keluarga yang akan bepergian.

Sebagai upaya agar lebih mengenalkan nasi ka baka, saat ini di Padang Panjang sudah ada sembilan outlet yang menyediakan menu itu dengan harga mulai dari Rp12 ribu sampai dengan Rp17 ribu per bungkus.

Pelaku usaha kuliner lain, pihaknya juga dorong agar ikut menyajikan nasi ka baka, baik sebagai menu utama maupun menu tambahan.

"Yang penting kenalkan dahulu pada calon konsumen," ujarnya.

Bagi wisatawan usai berkunjung ke Padang Panjang, nasi ka baka cocok dijadikan bekal perjalanan menuju lokasi wisata lain atau pulang kembali ke daerah asal. Selain rasa masakan khas Minangkabau yang sudah dikenal nikmat, nasi kabaka juga tahan hingga lebih 10 jam.

(Utami Evi Riyani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement