Dari segi desain, masjid ini memiliki struktur atap bertumpuk simetris berwarna putih. Sedangkan untuk jendela yang tersebar di sekeliling masjid dan menutupi sebagian besar dinding masjid akan dicat berwarna-warni. Desain masjid yang memiliki nilai engineer estimate mencapai Rp 1 triliun itu melibatkan arsitek dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Selain itu, di bagian depan masjid terdapat plaza yang dikelilingi empat menara bergaya modern minimalis. Keempat menara dibuat seolah-olah muncul dari dasar danau. Menara memiliki tinggi mencapai 33 meter yang mencerminkan jumlah bacaan wirid atau tasbih. Lalu ada pula menara utama yang memiliki tinggi 99 meter dan bentangan atap baja. Bangunan itu mencerminkan 99 nama Asmaul Husna. Tak hanya itu, terdapat taman dan pepohonan yang dihubungkan oleh menara-menara tersebut.
Mengutip Koran Sindo, Jumat (2/3/2018), Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengungkapkan jika pemilihan nama masjid berasal dari 99 Asmaul Husna. Al-Jabbar sendiri memiliki arti yang Mahagagah atau Mahakuasa. Kehadiran masjid ini diharapkan bisa melengkapi masjid-masjid megah lain seperti Masjid Istiqlal dan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari di Jakarta, Mas jid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang, Masjid 99 Kubah di Makassar, serta Mas jid Al- Akbar di Surabaya.
BACA JUGA:
Untuk mempercepat pembangunan masjid yang diperkirakan selesai di akhir tahun ini, pihak pemprov membuat skenario percepatan lalu lintas proyek. Salah satu rencananya adalah membuka akses tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) KM 149. Demikian seperti dikutip Koran Sindo.
(Dinno Baskoro)