Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menilik Tren Pemesanan Makanan Secara Online yang Tengah Digandrungi Masyarakat Indonesia

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Jum'at, 23 Februari 2018 |14:15 WIB
Menilik Tren Pemesanan Makanan Secara Online yang Tengah Digandrungi Masyarakat Indonesia
Ilustrasi (Foto: Techbakbak)
A
A
A

INDUSTRI kuliner Tanah Air kembali bergairah. Hal ini ditandai dari munculnya berbagai restoran berkonsep unik, hingga inovasi makanan terbaru yang kini mulai beredar dipasaran.

Tidak hanya itu, perkembangan teknologi yang begitu pesat juga menjadi salah satu faktor utama meningkatnya permintaan pasar terhadap produk makanan dan minuman. Buktinya, saat ini semakin banyak konsumen yang memanfaatkan aplikasi pengiriman makanan online untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.

Bahkan, menurut survei yang dilakukan oleh Badan Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik tahun 2016 lalu, usaha kuliner termasuk salah satu pendorong utama ekonomi kreatif di Indonesia. Sub-sektor kuliner menyumbang sekitar 41% kepada PDB ekonomi kreatif.

Hal senada juga diakui oleh Chief Commercial Expansion GO-JEK, Catherine Hindra Sutjahyo. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi berbasis aplikasi pemesanan atau pengiran makanan online ini terus menunjukkan tren positif setiap tahunnya.

"Sejak dilaunching dua tahun lalu, konsumen yang memesan makanan melalui aplikasi kami terus mengalami peningkatan. Belum ada tanda-tanda penurunan, karena memang pertumbuhannya sangat konstan. Sekarang kami bahkan telah memiliki 125 ribu merchant yang pada awalnya hanya 10 ribu," tutur Catherine, dalam konferensi pers Malam Juara GO-FOOD, di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2018).

(Baca Juga: Terlalu Banyak Konsumsi Bawang Putih Ternyata Mengancam Nyawa)

Berdasarkan data internal GO-JEK, 60-65% konsumen yang menggunakan aplikasi pengiriman makanan online justru berasal dari luar Jabodetabek.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement