Pada tahap awal biasanya tidak menimbulkan gejala, saat tumor masih kecil. Tapi apabila tumor tersebut tumbuh, gejala akan mulai muncul. Diantaranya kesulitan menelan, gangguan pencernaan terus-menerus atau sakit maag, memuntahkan makanan setelah makan, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan, atau rasa sakit pada perut bagian atas, dada atau punggung. Mulas yang terus-menerus, merokok, minum terlalu banyak dalam waktu lama, kelebihan berat badan atau obesitas dan memiliki diet tidak sehat yang kurang buah dan sayuran juga merupakan faktor risiko.
BACA JUGA:
Melansir Independent, Jun Lv, profesor epidemiologi dan biostatistik di Sekolah Kesehatan Masyarakat Peking University di China dan penulis utama studi tersebut, telah menyarankan cara terbaik untuk menghindari kanker esofagus. Menjauhkan diri dari teh bersuhu tinggi kepada para peminum alkohol dan perokok yang berlebihan untuk pencegahan kanker esofagus. Begitu juga sebaliknya, menjauhkan diri dari tembakau dan penggunaan alkohol yang berlebihan adalah cara yang paling penting untuk pencegahan kanker esofagus.
Intinya, meminum teh dalam keadaan panas bukanlah kunci utama kita terkena kanker esofagus. Tapi karena ada kebiasaan lain yang akhirnya ketika Anda mengkonsumsi teh panas menjadi sarana untuk racun masuk ke tubuh. Untuk menjaga keamanan, jangan minum teh dalam kondisi yang panas, tunggulah sampai suhunya turun sehingga aman diterima oleh perut.
(Santi Andriani)