Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lembah Bakara, Ketika Pesona Alam Bersanding dengan Warisan Masa Lalu

Annisa Aprilia , Jurnalis-Kamis, 11 Januari 2018 |14:15 WIB
Lembah Bakara, Ketika Pesona Alam Bersanding dengan Warisan Masa Lalu
Lembah Bakara (Foto:Ig/@bugis.traveler)
A
A
A

Berjalan sedikit ke arah jembatan Anda akan mendengar suara gemericik air yang mengundang rasa penasaran. Suaranya semakin terdengar dan menenteramkan pikiran seiring langkah kaki. Itulah Air Terjun Aek Sipangolu, suara gemericik dan derasnya menghantam batu mampu menenangkan pikiran sesuai dengan arti namanya, yaitu pemberi kehidupan.

BACA JUGA:

Unggah Foto Anak di Pantai Ibu Muda Ini Malah Dibully, Apa Pasal?

 

Di air terjun yang masih asri itu juga kabarnya Raja Sisingamangaraja I sempat berhenti dan meminumkan gajahnya yang kehausan. Cerita rakyat yang berkembang dan turun menurun diceritakan pada keturunan, dahulu Raja Sisingamangaraja I bermunajat pada Mulajadi Na Bolon untuk meminta mata air agar gajahnya yang kehausan bisa minum. Setelah berdoa raja pun menancapkan tongkat saktinya pada sebuah batu hingga jadilah mata air. Oleh warga setempat, mata air yang telah ada sejak zaman Raja Sisingamaraja itu memiliki berbagai macam manfaat dan bisa menyembuhkan penyakit apa saja.

Bagi Anda yang ingin mengunjungi Lembah Bakara, yang berada di kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas, Sumatera Selatan ini, bisa menempuh perjalanan darat dengan melintasi Kabanjahe, Sidikalang, Dolok Sanggul dan Bakara dari Medan, atau bisa juga Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Parapat, Balige, Dolok Sanggul, dan Bakara, juga dari Medan. Waktu yang diperlukan untuk bisa menikmati pemandangan khas tanah para raja dan meminum Aek Singolu tersebut enam jam daru Medan.

(Santi Andriani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement