MEMBACA buku-buku parenting menjadi salah satu cara calon ibu belajar mengenai cara-cara mengurus anak agar tidak kaget setelah melahirkan nanti. Tapi tidak semua tentang bagaimana menjadi ibu ada di buku.
Beberapa hal hanya bisa dilakukan dengan feeling dan jam terbang, tidak mungkin ada di buku. Untuk mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan dan dibangun setelah bayi lahir nanti maka bunda perlu membaca bocoran seperti dikutip dari Familyshare, Jumat (13/10/2017).
Bayi tak mudah kedinginan seperti yang ibu pikir
Ketika bayi lahir, ibu sepertinya ingin membungkus bayi dengan topi, shawl, dan selimut agar mereka tak kedinginan. Banyak orang menganggap bayi akan kedinginan meski di suhu normal. Inilah yang disebut overthinking. Padahal suhu tubuh bayi tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Jadi tidak perlu membungkusnya terlalu tebal, pelukan saat dalam dekapan ibu sudah cukup menghangatkan.
Koneksi tidak terjadi begitu cepat
Cinta terjadi lewat proses, tidak secepat itu. Banyak orangtua yang harus menciptakan koneksi dari waktu ke waktu terlebih dahulu dengan bayinya. Lagi pula, mencintai membutuhkan pengorbanan mengasuh dan merawat dengan memberi makan saat lapar, membersihkan ketika poopy, dan menenangkam saat bayi berteriak.
Belum tahu pasti merek popok yang cocok
Hal-hal semacam ini tidak mungkin ada di buku. Meski pun Anda sudah melakukan riset tentang popok paling bagus, kereta dorong paling berkualitas, dan berbagai produk bayi terbaik, belum tentu cocok dengan bayi Anda. Untuk hal-hal ini perlu uji coba dan melihat seberapa cocok bayi menggunakan suatu produk.
BACA JUGA:
VIRAL! Bertubuh Mini, Wanita Asal Korea Selatan Ini Pede Jadi Fashion Blogger
VIRAL! Dosen Cantik Asal Korea Selatan Ini Bikin Muridnya Tak Konsentrasi Belajar di Kelas
OMG!! Mayat Bayi Ditemukan di Tumpukan Cucian Kotor, Pihak Rumah Sakit Dituntut Rp675 Juta
Mood yang tidak stabil
Bicara tentang popok, ibu baru akan menemukan hal-hal mengejutkan di balik popok yang benar-benar aneh. Dari aroma, tekstur kotoran yang lengket, cair, atau keras, itu menjadi “makanan” sehari-hari yang membuat perasaan bertanya-tanya apakah kondisi si kecil baik-baik saja.
(Ade Indra Kusuma)