"Banyak sepatu di pasaran mungkin memiliki bagian atas kulit tapi dilapisi bahan sintetis, yang tidak baik untuk kulit. Bila material sepatu tidak memberikan udara untuk kulit, maka lembap, panas, dan bakteri bisa terperangkap di dalamnya," papar Emma.
Meski belum ada studi yang fokus terhadap efek spesifik dari tren sockless, namun para ahli percaya bahwa hal tersebut bisa meningkatkan infeksi. Kendati demikian, tak perlu khawatir lantaran ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak tersebut.
Pertama, Emma menyarankan agar menggunakan sepatu sesuai dengan ukuran kaki dan terbuat dari material yang breathable. Hal ini berguna untuk mengatasi infeksi jamur dan masalah kaki lainnya, seperti lecet dan kapalan.
Berikutnya, Emma juga menyarankan agar meletakkan kantong teh kering di dalam sepatu yang berguna untuk menyerap sisa keringat.
(Vien Dimyati)