“Agak tidak biasa untuk menemukan sebuah kepulauan yang dibangun di laut. Bahkan lebih tidak biasa lagi melihat itu dilindungi oleh parasol yang menciptakan hujan cahaya ringan,” ujar Nouvel dikutip dari Travelandleisure, Rabu (13/9/2017).
Berbeda dengan Museum Louvre di Paris yang berbentuk segi tiga, museum di Abu Dhabi memiliki bentuk menyerupai kubah dengan diameter 180 meter di atasnya. Kubahnya sendiri memiliki pola geometris yang terdiri dari hampir 8.000 bintang logam yang menciptakan efek “hujan cahaya” saat sinar matahari menyentuh kubah. Tak heran butuh waktu dua tahun untuk memasang kubahnya.
Bangunan ini terinspirasi dari rumah-rumah dataran rendah yang ada di wilayah ini. Sehingga para pengunjung merasa seolah-olah berjalan di jalan-jalan sempit seperti di Madinah ketika menjelajahi Museum Louvre.
Di bagian dalamnya memiliki serangkaian jendela lateral, kaca dan cermin, serta 18 plafon kaca yang berbeda.
Lalu karya apa saja yang akan dipamerkan di Museum Louvre Abu Dhabi? Secara garis besar, museum ini akan menampilkan potongan-potongan karya yang berkisar dari zaman prasejarah hingga karya kontemporer. Karya tersebut akan tergambar dalam berbagai tema seperti persalinan, ritual penguburan, dan agama universal.