Tertarik dengan temuannya, Sorensen akhirnya menghubungi James Cook University, Queensland Institute of Medical Research dan Udayama University untuk mendapatkan bantuan dalam uji klinis.
"Dunia harus kembali ke alam untuk mengatasi penyakit di era modern," ungkap Sorensen.
Demam berdarah merajalela di Indonesia sepanjang tahun dengan transmisi puncak pada musim hujan, mulai November hingga April. Beberapa kasus, demam berdarah yang tidak segera ditangani membunuh ratusan orang Indonesia setiap tahunnya.
Setidaknya pertolongan dengan jus jahe, diketahui Sorensen dapat meredakan gejala demam berdarah. Demikian disadur dari Cairnspost, Sabtu (22/4/2017).
(Helmi Ade Saputra)