Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Waduh, Ternyata Begini Cara Mempersiapkan Telur Menjadi Santapan Kontroversi, Balut

Devi Setya Lestari , Jurnalis-Senin, 10 April 2017 |09:05 WIB
<i>Waduh</i>, Ternyata Begini Cara Mempersiapkan Telur Menjadi Santapan Kontroversi, Balut
Balut, makanan telur penuh kontroversi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

ISTILAH balut sudah tidak asing terdengar, apalagi bagi masyarakat yang bedomisili di kawasan Asia. Balut disebut sebagai makanan penuh kontroversi karena olahan telur ini menggunakan telur yang sudah berisi embrio bebek.

Orang sudah banyak tahu tentang makanan ini tapi tanpaknya belum banyak yang tahu bagaimana balut dibuat dan dipersiapkan. Dilansir dari berbagai sumber, balut dipersiapkan secara tradisional dengan cara inkubasi di bawah sinar matahari atau dikubur di dalam pasir.

Tujuan menyimpan telur ini adalah untuk membuat telur ada di tempat yang hangat. Beberapa orang menyimpan telur ini dalam keranjang yang hangat. Setelah telur disimpan sembilan hari kemudian telur disinari di bawah cahaya dengan maksud untuk melihat embrio di dalam cangkang telur. Setiap embrio berkembang dalam waktu yang berbeda tergantung suhu dari tempat penyimpanan.

Pada tahap pematangan ini, balut dikenal dengan sebutan balut sa puti dimana bagian embrio dalam telur sudah tumbuh bagian paruh, bulu, cakar dan beberapa tulang muda.

Lamanya proses inkubasi telur dipengaruhi banyak hal oleh karenanya waktu inkubasi tidak selalu sama. Di Filipina, balut memakan waktu inkubasi selama 14 hingga 18 hari sebelum akhirnya diolah dengan cara direbus.

Pada masa 14 hari inkubasi, balut disebut dengan mamatong dan balut ideal diolah pada hari ke 17 atau ke 18. Semakin lama proses inkubasi maka semakin besar juga embrio bebek yang ada di dalam telur dan semakin terlihat kotor karena sudah tumbuh bulu. Balut tua seperti ini jadi favorit kaum Adam karena dianggap sebagai pemicu kejantanan.

(Santi Andriani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement