SEJAK kemunculan rokok elektrik, banyak orang ingin menjadi vapor. Tak terkecuali mereka yang sama sekali tidak merokok. Ada beberapa pembelaan yang mengatakan, rokok elektrik lebih sehat dibandingkan rokok tembakau. Padahal, belum tentu menyehatkan.
Untuk meluruskan kekeliruan, coba tengok mitos dan fakta soal rokok elektrik, dilansir dari Medicaldaily, Sabtu (11/2/2017),
Fakta: uap rokok elektrik mengandung formaldehida
Pada 2015, Journal of Medicine mengungkapkan, terdapat kandungan formaldehida dalam uap rokok elektrik. Hal ini membahayakan kesehatan paru bagi mereka yang menghirupnya.
Mitos: rokok elektrik membantu orang berhenti merokok