MELIHAT sushi dengan isian salmon, tuna atau udang pastilah sudah biasa. Lain halnya jika melihat sushi yang diisi dengan bahan makanan premium yang mahal. Ini adalah sushi khayalan tapi kini sudah bisa disantap secara nyata.
Sebuah sushi memiliki filosofi dan makna sendiri bagi masyarakat Jepang, semakin mewah isian sushi makan semakin dianggap tinggi derajat orang yang menyantapnya. Selain itu, semakin premium bahan yang digunakan maka diartikan sebagai harapan keberuntungan yang juga semakin tinggi.
Setelah sushi mewah berlap[is emas yang dibanderol harga selangit, di Jepang juga ada sushi mewah yang diisi dengan bahan premium berbanderol mahal. Dilansir dari Rocketnews, Selasa (7/2/2017) sushi berukuran besar yang disebut ehomaki ini terbuat dari Nita rice yang berasal dari Okuizimo kemudian diisi dengan potongan daging Matsusaka sirloin steak dan diberi garam truffle putih.
Melihat bahan yang digunkan adalah kualitas premium maka tak heran jika sushi ini dibanderol dengan harga yang cukup tinggi yakni 10.000 Yen atau Rp 1,1 juta. Tak hanya sushinya saja yang terlihat mewah dan elegan, cara penyajiannya juga cukup unik.
Sushi ini dikemas dalam kotak kayu berkelas yang diikat dengan tali tambang berwarna emas. Di dalam kotak kayu ini terdapat sebuah wadah bundar kecil yang tak lain adalah white truffle salt asal Italia yang diolah di Perancis.
Dalam sushi berukuran besar ini juga terlihat potongan daging matsusaka yang menonjol keluar melebihi batas gulungan nasi sushi. Mr. Sato dari RocketNews berkesempatan mencicipi sushi khayalan ini, ia memotong sushi menjadi potongan yang lebih kecil kemudian membubuhkan sedikit garap truffle sebelum menyantapnya.
Memotong ehomaki sebenarnya adalah kesalahan besar karena sushi besar ini harusnya disantap langsung tanpa dipotong terlebih dahulu.
Mr. Sato kemudian mencicipi dan menceritakan bagaimana rasanya. Daging sapi matsusaka dianggapnya tidak mengecewakan karena teksturnya juicy dan lembut serta memiliki rasa yang gurih dan lezat. Sementara garam trufflenya dianggap memiliki aroma yang khas meskipun ia agak bingung kenapa sushi disantap dengan garam.
Tapi secara keseluruhan, Mr. Sato merasa jadi orang yang memiliki kesempatan emas karena sudah bisa mencicipi sushi yang mewah ini. Rasa dan sensasi yang berbeda menjadikan Mr. Sato sadar semakin banyak kuliner dan cara menyantapnya semakin unik.
(Santi Andriani)