Salah satu chef yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada Guardian, bahwa hal ini jelas merupakan tindakan eksploitasi dan tidak dapat ditolerir.
"Restoran lain setidaknya menggaji pegawainya dengan upah minimum standar, meskipun hal tersebut mengurangi keuntungan mereka," ujarnya
Sementara itu, salah seorang chef profesional berumur 21 tahun, Ade Folarin, menjelaskan bahwa bekerja 62-68 jam per minggu bukanlah sesuatu yang wajar.
"Menggaji pegawai Rp90 ribu per jam, sama saja seperti memperbudak mereka. Tapi jujur saja aku tidak kaget. Banyak restoran yang mencoba memotong budget mereka demi mendapatkan keuntungan yang besar. Salah satu contohnya dengan mengurangi gaji pegawai, lalu menjual makanan dengan harga yang sangat tinggi," tuturnya.
Lebih lanjut Ade menjelaskan, beberapa orang tidak mempermasalahkan hal tersebut karena mereka bangga dapat bekerja dengan Michel Roux Jr. seorang selebriti chef yang sudah ternama. Apalagi restorannya mendapat predikat bintang dua Michelin. Demikian seperti dilansir dari BBC News, Sabtu (19/11/2016).
(Santi Andriani)