 
                Ketinggian air terjun Selorejo 1 sekira 30 meter dan air tersebut mengucur deras dari bukit berbatu. Sedangkan air terjun Selorejo 2 memiliki ketinggian sekira 20 meter dengan air deras yang mengalir di antara batu-batu alam.
Baik di air terjun 1 maupun 2, airnya jernih dan segar. Air terjun itu dikelilingi pohon menjulang tinggi yang rindang dan semak belukar. Pengunjung bisa bermain air dan berendam di air terjun tersebut sambil menikmati udara sejuk di dalam hutan.
Air terjun itu juga cocok untuk berfoto selfie atau berfoto bersama dengan keluarga dan teman dengan latar belakang aliran air terjun yang sangat deras. Air terjun itu juga kerap dijadikan para penghobi fotografi sebagai tempat berburu foto lansekap.
Namun, perlu diwaspadai saat hujan mengguyur, pengunjung diminta segera meninggalkan lokasi air terjun. Saat hujan, air bisa datang dari sumber air terjun dengan debit tinggi dan bisa membahayakan pengunjung. Selain itu, tebing di perbukitan itu bisa kapan saja longsor dan membahayakan pengunjung.
Salah seorang warga di sekitar air terjun Selorejo, Pardi mengatakan, sebenarnya air terjun Selorejo telah dibuka untuk umum sejak tujuh tahun lalu. Namun, pengelolaannya mengalami pasang surut dan saat ini air terjun itu dibiarkan begitu saja.
Dia mengatakan, jumlah pengunjung yang datang ke air terjun Selorejo tidak tentu dan hanya mengandalkan momen hari besar seperti Lebaran dan Tahun Baru. Selain hair-hari itu, biasanya hanya beberapa orang yang berkunjung ke lokasi itu. Menurut dia, salah satu kendala untuk mengembangkan air terjun Selorejo adalah persoalan akses jalan.
“Jalannya memang rusak, orang mau berkunjung ke sini juga terkadang berpikir dua kali karena jalannya rusak,” kata dia, seperti dikutip dari Madiunpos.com.
Untuk itu ia berharap, pemerintah segera memperbaiki akses dari Telaga Ngebel menuju air terjun Selorejo. Dia meyakini, jika aksesnya diperbaiki akan berdampak pada tingkat kunjungan ke air terjun Selorejo.
(Fransiskus Dasa Saputra)