WISATA pantai berkembang di Yogyakarta membuat kota lain ingin melakukan hal sama. Tak lain adalah Trenggalek yang belajar dari Yogyakarta.
Trenggalek memiliki garis pantai sepanjang 100 kilometer di bagian selatan, tidak begitu jauh dari angka garis pantai yang dimiliki Yogyakarta, yakni 113 kilometer.
Namun, pariwisata pantai di Yogyakarta, tepatnya di daerah Gunung Kidul begitu berkembang dan menjadi destinasi wisata pilihan turis, meskipun letaknya cukup jauh dari pusat kota Yogyakarta.
“Saya terinspirasi dari Yogyakarta. Saat ke Malioboro, saya langsung ambil trip ke Gunung Kidul, ke daerah Wonasari,” ujar Wakil Bupati Trenggalek, Mohammad Nur Arifin kepada Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta Pusat baru-baru ini.
Pria yang masih berusia 25 tahun ini mengaku begitu kagum dengan apa yang dilihatnya. Hampir seluruh garis pantai dimanfaatkan dengan sangat optimal. Bukit-bukit yang berada di sepanjang pantai menyuguhkan pemandangan yang lebih menarik.
Batu-batu karang dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan wisatawan untuk menikmati keindahan pantai dari sisi yang lebih jelas.
Dari atas bukit-bukit karang itu, ada joglo yang terbuat dari kayu dan bambu-bambu. Di sana, wisatawan dapat memesan ikan bakar atau sekadar menikmati kopi bersama keluarga.
Namun yang membuat Arifin lebih kagum adalah karena pengelolaan kawasan pantai ini lebih banyak dilakukan oleh masyarakat secara swadaya. Hal seperti inilah yang ingin diterapkan oleh Arifin di wilayah kekuasaannya.
“Saya tanya siapa investornya, mereka jawab ini dari masyarakat, kelompok Darwis (Masyarakat Sadar Wisata). Tapi ada revenue dari situ, kalau mau naik bayar Rp2 ribu. Jadi itu yang ingin saya tanamkan ke masyarakat di Trenggalek,” pungkasnya.
(Johan Sompotan)