 
                "Jadi, rumah tersebut digunakan sebagai pos komando pasukan G30S PKI dalam menyusun rencana penculikan tujuh jenderal yang dianggap vokal pada 1 Oktober 1965," ujarnya kepada Okezone di Monumen Pancasila Sakti, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2015).
Kamar tidur di Pos Komando
"Bambang Haryono diminta paksa meninggalkan rumah dengan jaminan tidak ada barang-barang berharga yang hilang. Namun, pada kenyataannya setelah 1 Oktober 1965 kondisinya tidak demikian," ceritanya.
Meski begitu, menurut Muhammad Yutharyani, bangunan dan isi Pos Komando masih sama seperti pada saat 1 Oktober 1965. Muhammad Yutharyani mengatakan, Pos Komando sudah menjadi rumah cagar budaya.
"Bentuk dan isinya masih asli seperti dahulu dan sekarang sudah menjadi rumah cagar budaya," tambahnya.