"Kita penasaran sama cerita Sumur Maut ini. Tetapi, kita dikasih tugas sama guru tentang sejarah Sumur Maut ini jadi tahu," ujar Farah Nadya salah seorang siswi SDN Jatiwaringin III Pondok Gede kepada Okezone di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2015).
Sumur maut merupakan saksi bisu kekejaman gerakan G30S/PKI pada tahun 1965. Tujuh dari 10 pahlawan revolusi yang terdiri dari, Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal Suprapto, Letnan Jenderal Haryono, Letnan Jenderal Siswondo Parman, Mayor Jenderal Pandjaitan, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten Pierre Tendean dibunuh dan dimasukkan ke sumur maut.
Tiga pahlawan revolusi lainnya, yaitu AIP Karel Satsuit Tubun, Brigadir Jenderal Katamso, dan Kolonel Sugiono meninggal dunia di tempat yang berbeda-beda akibat kekejaman PKI.
Sementara, di belakang lubang Sumur Maut terdapat tulisan pada sebuah batu nisan yang menggetarkan. Di nisan tersebut tertulis "Tjita2 perdjuangan kami untuk menegakkan kemurnian Pancasila tidak mungkin dipatahkan hanja dengan mengubur kami dalam sumur Ini".
(Johan Sompotan)