JAKARTA - Virus influenza tengah merebak di Indonesia. Bahkan di negara tetangga virus influenza sudah lebih dulu 'ngamuk'.
Kasus penyakit influenza atau sejenisnya seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akun (ISPA) dan Covid-19 belakangan meningkat. Hal ini dialami tidak hanya di Indonesia, bahkan masyarakat negara-negara tetangga.
Menurut survei Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019, penyakit pernapasan masuk dalam 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Indonesia. Bahkan, penurunan kualitas udara dinyatakan sebagai faktor risiko kematian kelima tertinggi di Indonesia, setelah hipertensi, gula darah tinggi, merokok, dan obesitas.
Influenza musiman, umumnya dikenal sebagai flu, adalah infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza.
Apa Itu Influenza Tipe A, B dan C
Penyakit ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, terkadang menyebabkan kematian. Ada tiga jenis utama virus influenza, Tipe A, B, dan C.
Influenza A adalah tipe (H1N1-2009) dan Influenza A (H3N2)
Influenza B adalah strain dominan yang beredar di seluruh dunia dan termasuk di negara tetangga, Singapura.
Influenza C dikaitkan dengan penyakit sporadis ringan dan lebih jarang terjadi.
Siklus
Dikutip dari CDA Goverment, Kamis (16/10/2025), virus influenza A dan B bersirkulasi sepanjang tahun dengan puncak bimodal biasanya terjadi pada bulan Mei hingga Agustus dan Desember hingga Maret. Puncak ini kira-kira bertepatan dengan musim influenza di wilayah beriklim sedang di Belahan Bumi Selatan (umumnya dari April hingga September) dan Belahan Bumi Utara (umumnya dari Oktober hingga Maret).
Penularan
Influenza terutama menular melalui inhalasi atau deposisi langsung partikel pernapasan menular (IRP), seperti ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, seperti ketika IRP menempel di permukaan atau berpindah melalui kontak (misalnya berjabat tangan) sebelum mencapai mulut, hidung, atau mata.
Masa inkubasi: Biasanya 2 hari, berkisar antara 1 hingga 4 hari.
Masa infeksi: Dari 1 hari sebelum timbulnya gejala hingga 5 hingga 7 hari setelah timbulnya gejala pada orang dewasa. Anak-anak dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat menularkan penyakit dalam jangka waktu yang lebih lama.
(Rani Hardjanti)