Serba-serbi Otrovert, Kepribadian Baru yang Perlu Diketahui

Rani Hardjanti, Jurnalis
Sabtu 27 September 2025 06:09 WIB
Serba-serbi Otrovert, Kepribadian Baru yang Perlu Diketahui. (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Jika selama ini kata introvert dan ekstrovert lebih familiar, tapi kini ada hal baru yakni otrovert. Ini bukan sekadar istilah, melainkan temuan ilmiah oleh seorang psikiater mengenai sebuah kepribadian. 

Kepribadian otrovert menggambarkan orang-orang yang mudah bergaul namun mandiri secara emosional, tahan terhadap tekanan kelompok dan paling nyaman berada di tepi kerumunan.

Istilah ini, yang sering disalahartikan sebagai 'outrovert', ini dicetuskan oleh psikiater New York, Dr. Rami Kaminski. 

Dr Rami berpendapat bahwa beberapa orang memang ditakdirkan untuk menjadi ekstrovert (mudah bergaul dan berempati), namun mandiri secara emosional dan sebagian besar tidak tergerak oleh keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok. 

Dalam pandangannya perhatian seorang otrovert tidak terpusat ke dalam seperti introvert atau kepada orang banyak seperti ekstrovert, namun perhatiannya terpusat 'di tempat lain'. Bahkan, seringkali ke arah yang tidak dilihat orang lain.

Dr. Rami Kaminski mempopulerkan gagasan ini dalam wawancara dan buku terbarunya, The Gift of Not Belonging, dengan memposisikan kaum otrovert sebagai pemikir orisinal yang menolak apa yang disebutnya 'fenomena Bluetooth', kecenderungan untuk secara otomatis menyatu dengan emosi suatu kelompok. 

Sikap menolak untuk larut dalam kelompok memang bisa terasa mahal harganya, terutama di lingkungan yang sangat mengutamakan kebersamaan, seperti di sekolah atau budaya perusahaan. Namun, menurutnya. Tapi, sikap itu justru mampu menjaga independensi dalam menilai sesuatu sekaligus memelihara kreativitas.

 

Namun hal terpenting adalah, ini bukan diagnosis klinis atau gangguan. Kaminski menekankan bahwa ini adalah gaya deskriptif, bukan patologi, banyak otrovert bisa populer dan kolaboratif, tetapi pada dasarnya mengalami rasa tidak memiliki. 

Dalam sejumlah wawancara, Dr. Rami Kaminski menegaskan bahwa otroversi bukanlah sebuah diagnosis, melainkan kecenderungan atau preferensi dalam cara seseorang berinteraksi dengan kelompok, dan bukan pula sekumpulan kekurangan.

Bagaimana Seorang Otrovert dalam Keseharian?

Seorang otrovert memungkinkan lebih berkembang ketika bekerja sendiri, tidak menyukai jejaring performatif, dan tidak tertarik bergabung hanya demi bergabung, namun mereka bukanlah antisosial. 

Beberapa media yang merangkum karya Kaminski menekankan perpaduan antara empati dengan kemandirian emosional ini, dan mencatat bahwa ia bahkan telah mengembangkan fitur pemeriksaan diri daring untuk membantu orang-orang mengeksplorasi gagasan tersebut.

Berikut ini karakter khas otrovert, seperti dikutip dari Indiatoday, Sabtu (27/9/2025).  

- Mereka seringkali merasa nyaman sendirian
- Lebih menyukai ikatan personal yang mendalam daripada lingkaran besar
- Lebih mementingkan autentisitas daripada penerimaan
- Sangat resisten terhadap tekanan tren. 

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya