Baik Gen Z maupun Milenial mengutamakan fleksibilitas kerja, peluang pengembangan keterampilan, dan keseimbangan kehidupan kerja (work-life balance). Mereka menginginkan pekerjaan yang selaras dengan nilai dan tujuan pribadi, serta tidak ragu berpindah pekerjaan demi mencapainya.
Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar:
Kolaborasi: Milenial senang bekerja dalam tim, sementara Gen Z lebih menyukai interaksi langsung tetapi cenderung menyelesaikan tugas secara mandiri.
Privasi: Gen Z lebih berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi dibanding Milenial.
Pendekatan keuangan: Gen Z lebih konservatif dalam mengelola uang, belajar dari pengalaman Milenial yang cenderung berani mengambil risiko finansial.
Teknologi: Milenial menganggap teknologi sebagai alat bantu, sedangkan Gen Z memandangnya sebagai bagian dari kehidupan.
Profesionalisme: Gen Z lebih menilai keterampilan dibanding penampilan fisik, sehingga norma berpakaian dan gaya kerja menjadi lebih longgar.