Produk vitamin yang aman biasanya telah lulus uji oleh lembaga independen seperti USP, NSF, atau ConsumerLab, terutama untuk pasar internasional. Sertifikasi ini menandakan produk telah diuji secara objektif dari sisi komposisi dan keamanan.
Hindari membeli suplemen dari penjual tidak resmi atau di platform online yang tidak jelas kredibilitasnya. Banyak produk impor tanpa izin edar yang masuk secara ilegal dan tidak terjamin keasliannya.
Gunakan toko resmi atau apotek besar. Pastikan juga kemasan produk tidak rusak dan masih dalam tanggal kedaluwarsa.
Banyak orang mengonsumsi vitamin tanpa tahu kebutuhannya. Padahal, bagi orang sehat, asupan vitamin sudah cukup dari makanan sehari-hari. Suplemen dibutuhkan hanya jika ada kondisi tertentu, seperti defisiensi zat gizi, kehamilan, menyusui, atau penyakit tertentu.
Beberapa produk mencantumkan istilah seperti proprietary blend atau “campuran eksklusif” tanpa menyebut jumlah pasti kandungan tiap bahan. Ini menyulitkan konsumen untuk mengetahui apakah kandungan vitaminnya aman atau justru berlebihan. Pilih produk dengan label yang transparan dan detail.
Vitamin bukanlah solusi instan untuk hidup sehat. Tanpa pola makan seimbang, olahraga, dan gaya hidup sehat lainnya, konsumsi suplemen tidak akan memberikan manfaat optimal. Bahkan bisa menimbulkan efek samping jika dikonsumsi sembarangan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)