Ledug Suro diperingati dengan upacara Andum Berkah Bolu Rahayu. Masyarakat Magetan meyakini bahwa memakan bolu rahayu yang telah diberkati dengan doa-doa bisa digunakan sebagai obat, pelaris, dan lainnya.
Upacara Labuhan dilakukan dengan persembahan-persembahan kepada penguasa lautan supaya para nelayan selamat mencari ikan dan memperoleh ikan yang banyak.
Tujuannya adalah memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keselamatan dan keberkahan.
Benda-benda pusaka seperti keris biasanya akan dimandikan pada malam 1 Suro. Masyarakat Jawa meyakini keris bukan sekadar senjata tikam, tapi lebih dari itu punya nilai filosofi dan budaya, kedudukan, bahkan dianggap keramat.
Pencucian keris di malam 1 Suro dianggap akan memberikan energi baru. Keris akan dicuci dengan minyak misik, minyak zakfaron, minyak jamas, minyak kayu cendana, minyak melati, dan minyak seribu bunga.
Ritual ini akan dipersiapkan juga kemenyan, dupa, dan bunga-bunga, belimbing wuluh, jeruk nipis, hingga kain kafan.
(Khafid Mardiyansyah)