Nah, menurut ahli dermatologi Dr. Debra Jaliman yang dikutip dari Healthline, antioksidan dan vitamin dalam kulit pisang dapat membantu mengurangi peradangan dan menjaga kelembapan kulit, yang berkontribusi pada tampilan kulit yang lebih sehat dan cerah.
Kandungan ini juga bisa membantu mencegah penuaan dini, meski tentu saja tidak sekuat injeksi botox yang bekerja langsung pada otot.
Botox adalah prosedur medis berbasis toksin botulinum yang bekerja dengan menghambat kontraksi otot penyebab kerutan, biasanya pada dahi dan sekitar mata. Efeknya bisa bertahan 3–6 bulan dan hasilnya terbukti secara klinis.
Sementara itu, kulit pisang tidak bisa menyamai cara kerja botox secara medis. Namun, penggunaannya secara rutin mungkin membantu memperbaiki tekstur kulit, memberikan kelembapan ekstra, dan sedikit menyamarkan garis halus karena efek antioksidan dan hidrasi yang ditimbulkannya.
Dalam sebuah artikel yang dimuat di Medical News Today, disebutkan bahwa meskipun belum banyak bukti ilmiah yang mendukung klaim manfaat kulit pisang untuk kecantikan, penggunaannya dinilai aman dan bisa menjadi bagian dari rutinitas perawatan kulit alami selama tidak menimbulkan iritasi.