Terlihat beberapa tanaman yang sebelumnya tumbuh hingga tinggi mulai dipotong, beberapa taman di dalam area hotel sudah mulai dibersihkan. Hal ini memang sudah mulai mengurangi kesan mistis area hotel. Tetapi adanya tiga pohon beringin besar di area hotel, dengan dua jembatan kayu usang menjadikan bangunan ini masih menyisakan kesan mistisnya.
Kisah mistis hotel ini bahkan membuat Sara Wijayanto, Risa Saraswati, Raffi Ahmad, Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana, hingga beberapa pemain Rans FC dan Arema FC, pernah merasakan sensasi beruji nyali di hotel terbengkalai ini.
Konon beberapa penampakan mulai dari makhluk tinggi besar hingga lima meter lebih, perempuan berbaju putih seperti kuntilanak, hingga perempuan keturunan kerajaaan, yang menjadi penghuni lokasi hotel terbengkalai ini.
Tampak dari pandangan tak kasat mata, seperti sosok makhluk tinggi besar, perempuan yang konon menjadi korban pembunuhan, makhluk seperti perempuan berbaju merah, hingga kuntilanak di area pohon terlihat. Makhluk - makhluk ini bisa dirasakan melalui kontak batin dan indera yang lain.
Sementara di area depan kawasan sudah berdiri megah pemandian air panas dengan konsep modern premium. Bangunan itu menjadi saksi dari pengelolaan air panas yang ada di sekitar Jalan Raya Songgoriti, Kota Batu.
Konon beberapa makhluk tak kasat mata ini pernah menampakkan eksistensinya di warga sekitar. Sunarto, warga sekitar mengungkap, adanya penampakan perempuan dan makhluk tinggi besar di sekitar area candi yang masih satu kawasan dengan kompleks pemandian air panas itu.
"(Yang pernah muncul) perempuan dan kayak orang tinggi besar, kata orang - orang sini, lokasinya kalau malam gelap," ungkap Sunarto, salah seorang warga yang Songgoriti, yang menawarkan villa di area Songgoriti.
Selain lokasi hotel, area sekitar Candi Songgoriti konon dahulu juga merupakan rumah sakit di zaman Belanda. Hal ini membuat sumber air panas di sekitar Candi Songgoriti dialirkan untuk kebutuhan rumah sakit era Belanda dahulu.
Arkeolog Andi Muhammad Said mengatakan, pemerintah Belanda membangun total area sekitar Candi Songgoriti pada tahun 1921. Beberapa instalasi air panas dari sumber dibuat untuk mengaliri kebutuhan rumah sakit.
"Mungkin (dibangun tahun 1921), bisa juga setelahnya, kan ini banyak eksploitasi diambil airnya, banyak sekali kita temukan tandon - tandon di bawah sana, itu juga struktur drainase itu nggak asli (bawaan candi), itu ada foto lama ada rumah sakit Belanda, mungkin itu bagian – bagiannya,” tukasnya.
(Khafid Mardiyansyah)