Untuk itu, lanjutnya, diperlukan solidaritas dan kolaborasi dari seluruh Museum di Asia Tenggara sebagai titik awal inisiatif regional jangka panjang.
SEA Museum Collaboration diikuti oleh perwakilan dari Sekretariat ASEAN, ICOM Indonesia, Indonesian Hidden Heritage Creative Hub, para kepala museum, profesional museum, dan pembicara dari berbagai negara ASEAN.
Hadir juga dalam pembukaan, Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kementerian Kebudayaan Endah T.D. Retnoastuti, Charge d'Affaires of Royal Thai Embassy to Indonesia Hathaichanok Riddhagni Frumau, Charge d'Affaires the Philippines Embassy to Indonesia Gonaranao B.Musor, serta Commercial Attache of Royal Embassy of Cambodia to Indonesia Rem Nhanh.
Hadir pula Third Secretary of Laos Embassy To Indonesia Chanthakhone Mangvilaita, Direktur United Nations Information Centre (UNIC) di Indonesia Miklos Gaspar, Anggota Senior ICOM KRT. Thomas Haryonagoro, Direktur Museum Anak Singapura Asmah Alias, serta Direktur Museum Negeri Pinang Malaysia Haryany Muhammad.
Selain itu, Perwakilan Museum Nasional Bangkok Suppawan Nongcut, Perwakilan Galeri Nasional Singapura Ong Zhen Min, dan Museum Nasional Filipina Jorell Marcos Legaspi juga menghadiri pembukaan seminar internasional tersebut.
First Secretary Kedutaan Besar Singapura Roystan Ang yang juga turut memberikan sambutan menyatakan bahwa forum ini sangat penting guna menjalin kolaborasi dan pertukaran ide.
“Kegiatan ini merupakan sebuah platform bagi museum-museum di seluruh kawasan untuk berkumpul, berdiskusi, bertukar ide dan perspektif. Saya yakin ini akan membawa manfaat bagi kita semua dalam menghadapi tantangan kompleks di bulan dan tahun-tahun mendatang,” ujarnya.