Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dilaporkan meningkat cukup signifikan. Menurut data yang dikeluarkan BPS, pertumbuhan wisatawan mancanegara mencapai 1 juta kunjungan ;ada periode Januari 2025.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan, angka tersebut belum mencalup data kunjungan wisman di wilayah perbatasan, sementara data kunjungan wisatawan nusantara masih dalam proses pengolahan oleh BPS.
“Dengan gembira, saya menyampaikan bahwa angka ini menunjukan adanya peningkatan signifikan sebesar 32 persen, bila dibandingkan dengan angka pada Januari 2024, yang tercatat sebanyak 760 ribu kunjungan. Kami optimis bahwa target wisatawaan dapat tercapai apabila momentum positif ini terus berlanjut,” ujar Menteri Widiyanto dalam Jumpa Pers Belanan dengan tema Mudik Tenang, di Gedung Sapta Pesona, Jakata, Rabu (19/3/2025).
Untuk menjaga tren positif ini, Menteri Widiyanti kemudian mengungkapkan sejumlah program strategis yang dijalankan Kementerian Pariwisata. Salah satunya adalah “Gerakan Wisata Bersih” yang dilaksanakan pada 15-16 Februari 2025 di Kota Tua, Jakarta. Program ini berhasil mengumpulkan 3,2 ton sampah dengan melibatkan lebih dari 1.300 peserta.
Selain itu, program “Tourism 5.0” juga diluncurkan dengan pembaruan tampilan dan pengalaman pengguna (UI/UX) pada website Indonesia.travel yang diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih imersif dan mudah diakses oleh pengunjung.
Menteri Widiyanti juga menyoroti pentingnya program “Pariwisata Naik Kelas”, yang bertujuan untuk merevitalisasi kawasan-kawasan bersejarah, seperti Kota Tua di Jakarta. Melalui acara "Wisdom in the Old Town: A Lunar Celebration" pada 17 Februari 2025, Kementerian Pariwisata bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan potensi Kota Tua sebagai destinasi budaya kelas dunia.
“Dengan kolaborasi berbagai mitra strategis, program ini bertujuan untuk menjadikan Kota Tua sebagai ruang publik yang lebih inklusif dan nyaman, serta pusat kegiatan seni dan budaya,” terangnya.
Tak kalah penting, Kementerian Pariwisata juga fokus pada pengembangan “Desa Wisata”. Pada 27 Februari 2025, penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah dilakukan untuk sinkronisasi data dan kebijakan dalam pengembangan desa wisata.