INTERMITTENT Fasting (IF), jadi salah satu metode diet untuk menurunkan berat badan yang sedang populer belakangan ini. Intermittent fasting atau puasa berselang adalah pola makan yang berganti-ganti antara periode makan dan puasa.
Metode ini sendiri, dilakoni berbagai orang dengan opsi berpuasa selama 12 atau 16 jam sehari. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat memberikan manfaat potensial seperti membantu penurunan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
Mengikuti kepopulerannya, Anda juga harus aware alias tahu mitos-mitos yang berkembang terkait intermittent fasting. Dengan begitu banyak informasi yang beredar, mungkin cukup membingungkan untuk mengetahui mana yang harus dipercaya dan mana yang tidak.
Maka dari itu, melansir dari NDTV Food, Kamis, (24/10/2024) berikut merupakan tiga mitos yang harus diketahui karena terbukti salah menurut ahli gizi, Rashi Chowdhary.
1. Bisa Berpuasa Selagi Menstruasi
Mitos yang paling sering ditemui adalah mitos bahwa wanita bisa melakukan intermittent fasting kapan saja, termasuk ketika sedang dalam siklus menstruasi. Rashi mengatakan bahwa hal ini hanyalah mitos belaka. Pria memiliki siklus testosteron 24 jam, sedangkan wanita memiliki siklus progesteron-estrogen 28 hari.
Oleh karena itu, Rashi tidak menyarankan wanita melakukan intermittent fasting ketika sedang menstruasi. Dengan cara ini intermittent fasting akan lebih bermanfaat dan Anda akan mencapai hasil yang diinginkan.