Pentingnya Menjaga Kesehatan Mata Anak sejak Dini

MNC Media, Jurnalis
Senin 14 Oktober 2024 14:17 WIB
Pentingnya menjaga kesehatan mata anak sejak dini. (Foto: Freepik)
Share :

“Di NTB, kasus katarak kurang lebih 37.500-an kasus 29.300-an di antaranya katarak. Data tahun 2020 disampaikan juga bahwa 15,81 persen terjadi kasus refraksi penglihatan pada anak. Daerah Lombok Barat dari survei-survei spontan yang dilakukan terhadap 400 anak, terdapat 25 persen mengalami gangguan penglihatan,” kata Sekda Lalu Ariadi.

Lebih lanjut, Sekda Lalu Ariadi mengatakan, angka 25 persen gangguan penglihatan pada anak ini dapat terus meningkat. Karena itu, upaya pencegahan perlu dilakukan untuk menghindari potensi sebagai kontributor ancaman kebutaan. Deteksi dini pada anak juga telah dilaksanakan di 13 sekolah yang ada di Kabupaten Lombok, Provinsi NTB. Sebanyak 496 anak melakukan pemeriksaan tersebut dan 112 di antaranya positif mengalami kelainan refraksi.

Dalam sambutannya, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI dr. Prima Yosephine menyampaikan, tujuan peringatan Hari Penglihatan Sedunia antara lain meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pencegahan gangguan penglihatan pada anak, mengampanyekan pentingnya menjaga kesehatan mata, serta mewujudkan generasi emas yang sehat dan produktif. Selain itu, kegiatan ini bertujuan meningkatkan upaya deteksi dini gangguan penglihatan di masyarakat.

“Pada momen peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2024 ini, pemerintah turut menyampaikan komitmen Indonesia dalam mencapai target global kesehatan mata 2030,” kata dr. Prima.

Pentingnya menjaga kesehatan mata anak sejak dini. (Foto: Freepik)

Dokter Prima menjelaskan, kegiatan Hari Penglihatan Sedunia 2024 dirangkaikan dengan kegiatan pekan deteksi dini gangguan penglihatan di seluruh Indonesia pada minggu kedua bulan Oktober, serta peluncuran Peta Jalan Gangguan Penglihatan Mata 2024-2029 di Indonesia.

“Peta jalan ini merupakan dokumen strategis yang memuat arah tujuan strategi dan program penanggulangan gangguan penglihatan di Indonesia. Diharapkan nanti, dengan adanya peta jalan ini, tentu dapat menjadi panduan bagi daerah dalam menyusun rencana aksi untuk mencapai target dan indikator kesehatan mata baik Global, regional maupun nasional,” tutur dr. Prima.

Lebih lanjut, dr. Prima menyampaikan, dalam pelaksanaan kegiatan Hari Penglihatan Sedunia, juga dilakukan pemberian kacamata gratis untuk anak-anak yang mengalami kelainan refraksi. Siswa SMP Gunung Sari, Sahirah Safitri, sebagai salah satu penerima kacamata gratis, merasa senang dan berterima kasih atas bantuan tersebut. Dengan kacamata baru, Sahirah kini dapat melihat dengan jelas, setelah sebelumnya penglihatannya buram pada jarak tertentu.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya