Insiden Penerbangan Delta Air, Penumpang Dipukul oleh Tetangga Sebangku yang Mabuk

Rizky Bani Yusna, Jurnalis
Jum'at 11 Oktober 2024 19:50 WIB
Ilustrasi pesawat terbang (Foto: Freepik)
Share :

Sebuah insiden menghebohkan terjadi dalam penerbangan Delta Air Lines dari Detroit ke Los Angeles, ketika seorang penumpang mengklaim bahwa ia dipukul di wajah oleh rekan tempat duduknya yang dalam kondisi mabuk. 

Pelaku diduga telah merokok vape dan melakukan tindakan tidak pantas terhadap penumpang lain selama penerbangan, menciptakan situasi yang sangat kacau dan mengganggu kenyamanan penumpang lain.

Ilustrasi penangkapan

Melansir dari Pyok, Jumat (11/10/2024), dalam sebuah unggahan di situs media sosial Reddit, korban menjelaskan bahwa insiden terjadi sekitar satu jam setelah penerbangan dimulai. Ia awalnya tidak menyadari apa yang terjadi karena sedang menonton film dengan headphone peredam suara. Namun, pramugari pesawat melihat insiden tersebut dan mengintervensi.

“Saya mengalami rasa sakit di mata dan merasa sangat terkejut serta gemetar selama sisa penerbangan,” ungkap korban.

Pelaku dibawa oleh pramugari ke bagian belakang pesawat untuk ditahan ketika dia tiba-tiba menyerang korban. Penumpang lain terpaksa duduk di dekat pelaku untuk mencegah kemungkinan serangan lebih lanjut.

Setelah pesawat mendarat di Los Angeles, korban memberikan pernyataan kepada polisi. Ia juga merasa pramugari berusaha meyakinkannya untuk tidak mengajukan tuntutan, yang ia anggap sebagai upaya untuk menghindari pekerjaan administratif. 

“Agen Delta yang saya ajak bicara bahkan tidak simpatik. Mereka memberi tahu saya bahwa mereka sudah tahu pria ini telah menyebabkan masalah sebelum penerbangan,” keluhnya.

Sebagai respons terhadap insiden tersebut, Delta Air Lines menawarkan kepada korban kompensasi berupa 4.000 SkyMiles, dengan alasan bahwa mereka biasanya tidak terlibat dalam konflik antarpenumpang.

 

Korban merasa tawaran tersebut yang diperkirakan bernilai sekitar USD40 atau sekitar Rp622 ribu sangat tidak memadai mengingat situasi yang dialaminya, terutama karena maskapai diduga telah mengetahui tentang masalah perilaku penumpang sebelum penerbangan.

Insiden ini menimbulkan pertanyaan penting mengenai tanggung jawab maskapai penerbangan atas perilaku penumpang mereka dan apakah mereka seharusnya memberikan kompensasi yang lebih menarik kepada penumpang yang menjadi korban. Meskipun maskapai umumnya menolak tuntutan pengembalian dana penuh kepada korban, ada argumen kuat bahwa jika maskapai telah mengetahui potensi masalah sebelum penerbangan, mereka seharusnya bertanggung jawab untuk mencegah insiden tersebut.

Sampai saat ini, Delta Air Lines belum memberikan pernyataan resmi mengenai klaim yang dibuat oleh penumpang ini. Korban, meskipun merupakan pelanggan setia Delta, kini merasa bahwa pengalaman buruk ini telah merusak citra maskapai yang sebelumnya ia percayai.

(Kemas Irawan Nurrachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya