"Dan dari bangun tidur ke lari itu bukan dadakan ya, tetap ada PWO (Pre-Workout Meal), jadi pisang boleh, energy gel boleh, atau makanan-makanan dan minuman-minuman lain yang bisa menghasilkan energi, terus stretching dinamis, baru kita lari," ujarnya.
"Jadi kalau kita mau lari jam lima, ya setengah lima sudah harus bangun. Kalau langsung lari rentan blackout karena cairan dalam tubuh kurang, kita belum sepenuhnya sadar. Ini rentan cedera, karena tubuh mengantuk," tuturnya.
Sebagai informasi, lari merupakan jenis olahraga kardio yang bertujuan untuk meningkatkan detak jantung dan laju pernapasan, sehingga tubuh bisa mengalirkan oksigen lebih banyak. Sehingga perlu diperhatikan rata-rata detak jantung agar tidak melewati batas yang ditentukan.
"Kalau olahraga itu, apalagi di bidang olahraga kardio, entah itu lari atau cycling, itu harus memperhatikan detak jantung masing-masing. Setiap orang itu berbeda. Rumusnya itu 220 dikurangi usia, misal saya di usia 33 tahun, ya maksimal (heart rate) di 187, itu sudah di zona lima. Lebih dari itu rentan terkena serangan jantung," kata dr Tirta.
(Leonardus Selwyn)