1. Penyakit Alzheimer: 39,7 kasus per 10 ribu orang untuk pengguna SGLT2, dibandingkan dengan 63,7 untuk pengguna obat lain.
2. Demensia Vaskular: 10,6 kasus per 10 ribu orang untuk SGLT2, dibandingkan dengan 18,7 untuk obat lain.
3. Penyakit Parkinson: 9,3 kasus per 10 ribu orang untuk SGLT2, dibandingkan dengan 13,7 untuk obat lain.
Setelah mempertimbangkan faktor-faktor lain, penggunaan inhibitor SGLT2 dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson sebesar 20 persen, serta penurunan risiko demensia vaskular sebesar 30 persen.
Lee mencatat bahwa hasil ini tetap konsisten setelah mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti tekanan darah, kadar glukosa, kolesterol, dan fungsi ginjal. Namun, dia juga menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keakuratan temuan ini dalam jangka panjang, karena sebagian besar peserta hanya diikuti selama kurang dari lima tahun.
(Leonardus Selwyn)