KASUS perundungan memang menjadi momok di dunia kedokteran. Tidak hanya di Indonesia, seorang dokter di Malaysia nekat mengakhiri hidupnya setelah mendapat perundungan di tempat kerjanya.
Dokter Tay Tien Yaa (30) merupakan salah seorang pegawai Unit Patologi Kimia di Rumah Sakit Lahad Datu, ditemukan meninggal dunia di rumah sewaaanya pada 29 Agustus. Dikutip dari Channel News Asia, dugaan perundungan diketahui dari unggahan saudara dr Tay Tien di akun sosial medianya pada Sabtu, 14 September.
Atas kasus tersebut, Menteri Kesehatan Malaysia Dzulkefly Ahmad dan badan profesional medis menyerukan untuk dilakukan penyelidikan secara menyeluruh. Dalam keterangannya di akun Twitter, Dzulkefly memastikan tidak akan ada toleransi atas kasus tersebut.
“(Saya) akan tetap teguh pada kebijakan ini. Seluruh pegawai Kementerian Kesehatan berhak mendapatkan lingkungan kerja yang aman dan adil,” tulisnya di X.
“Saya memahami bahwa budaya kerja yang beracun ini masih ada, jadi para pelaku harus menghentikannya!” tutupnya.
Sementara itu, pihak keluarga mengaku sangat kehilangan atas kepergian dari dr Tay Tien.
"Dalam keterkejutan yang luar biasa karena kehilanganmu, keluarga dekat dan teman-temanmu dihantui oleh penyesalan, rasa bersalah, kesedihan, dan menyalahkan diri sendiri yang tak berkesudahan.”
Dr Tay merupakan lulus dari Universitas Kedokteran Negeri Volgograd Rusia pada tahun 2013, dan pernah bekerja di Johor serta Kuala Lumpur sebelum menyelesaikan masternya di bidang patologi kimia tahun lalu di Universiti Kebangsaan Malaysia.
Dia menikah pada bulan September 2023, dan pada bulan Februari tahun 2024 mulai bekerja di Rumah Sakit Lahad Datu. "Dia harus terpisah dari suaminya yang telah menjadi pilar pendukungnya, tulis saudara laki-lakinya.
(Kemas Irawan Nurrachman)