Viral Turis China Tendang Kaki Rusa Sambil Cengengesan Bikin Warganet Murka

SEORANG turis asal China mengundang kemarahan warganet di media sosial setelah aksinya menendang kaki rusa di Taman Nara, Jepang. Kejadian itu beredar luas di media sosial dan telah ditonton sebanyak 30 juta kali. 

Seorang pria asal Jepang yang kesal dengan ulah turis tersebut sengaja merekam dan memposting videonya di akun X @hezuruy. Video itu sontak menuai banyak kecaman netizen Jepang.

Di awal klip terlihat pria paruh baya berbahasa Mandarin itu mencoba menggoda rusa dengan menendang ujung kaki rusa layaknya seperti juggling bola.

Melihat perilaku tak pantas itu, @hezuruy pun segera menghampiri turis tersebut seraya menegurnya. Ia menuduh turis China itu telah melakukan tindak kekerasan kepada rusa.

(Foto: X/@hezuruy)

Lantaran panik, pria itu buru-buru meminta maaf menggunakan bahasa Inggris. Ia menjelaskan bahwa dirinya hanya 'bermain dengan rusa' namun penjelasannya tidak cukup kuat meyakinkan pria Jepang itu hingga terus memakinya.

Si perekam video yang mengaku sebagai sukarelawan patroli taman untuk membantu melindungi rusa lantas menceritakan kejadian itu di platform X. Ia menyebut pria China telah seenaknya menendang rusa seperti layaknya menendang bola. 

Postingan itupun telah ditonton lebih dari 30 juta kali. Banyak warganet yang mengecam aksi turis China yang dianggap melampaui batas. “Menindas hewan lucu seperti rusa tidak dapat ditoleransi," kata seseorang.

Sekadar informasi, tindak pelecehan atau intimidasi terhadap rusa di Taman Nara termasuk perbuatan ilegal dan tidak etis. Rusa tersebut dianggap sebagai keturunan surgawi dari rusa putih legendaris yang ditunggangi dewa petir Takemikazuchi. Rusa di Taman Nara, yang telah ada selama 1.300 tahun, sangat penting dalam cerita rakyat setempat. 

Menurut legenda, makhluk anggun ini diyakini sebagai keturunan rusa putih mitos yang ditunggangi dewa petir Takemikazuchi ke Nara. 

(Foto: X/@hezuruy)

Situs resmi taman nasional mengingatkan pengunjung bahwa rusa adalah hewan liar yang hanya boleh diberi biskuit dari taman, dan menangkap atau melukai mereka adalah tindakan ilegal. Mereka yang melanggar aturan itu dapat mendekam di penjara selama dua tahun dan denda 2 juta yen (Rp215 juta). 

(Rizka Diputra)