Sandiaga Soroti Overtourism di Bali, Kemenparekraf Akan Bikin Kebijakan Baru

Nabila Febriyanti R, Jurnalis
Sabtu 31 Agustus 2024 10:21 WIB
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno (Foto: dok. Kemenparekraf)
Share :

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno memastikan, pemerintah sedang menyiapkan serangkaian kebijakan untuk mewujudkan Bali sebagai proyek percontohan pariwisata berkualitas.

Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga setelah menutup acara 'Indonesia Quality Tourism Conference' yang berlangsung di The Meru, Sanur, Kota Denpasar, Jumat, 30 Agustus 2024 kemarin.

The 1st Indonesia Quality Tourism Conference digelar di Hotel The Meru Sanur Bali, pada 29-30 Agustus 2024 sebagai salah satu upaya dalam mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat pola pikir pengembangan pariwisata berkelanjutan dan meningkatkan Travel Tourism Development Index (TTDI) Indonesia.

"Ada beberapa kebijakan yang segera dirampungkan pemerintah, terutama melihat potensi kepadatan yang membuat situasi tidak aman dan tidak nyaman. Khususnya di beberapa destinasi di Bali Selatan juga beberapa destinasi lain di luar Bali yang mengalami permasalahan yang sama," ungkap Sandi, mengutip siaran pers Kemenparekraf.

Rangkaian kebijakan tersebut nantinya akan dibawa ke rapat terbatas bersama Presiden untuk diputuskan melalui langkah-langkah yang dibutuhkan dalam memastikan pariwisata Indonesia bergerak menuju pariwisata berkualitas yang bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja.

"Kebijakan-kebijakan seperti penghentian konversi dari lahan pertanian menuju lahan komersial hingga moratorium pembangunan hotel maupun fasilitas pariwisata akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek keberlanjutan," kata Sandiaga.

Bali dipastikan akan menjadi destinasi yang berbudaya, bersahabat, dan berkelanjutan sehingga lapangan kerja berkualitas tercipta. Pada akhirnya kesejahteraan masyarakat khususnya di Bali bisa meningkatkan berkat sektor parekraf yang semakin maju.

"Kita harus mengambil langkah-langkah yang tegas melalui kebijakan yang legal sehingga ancaman seperti overtourism, permasalahan sampah termasuk sampah, pelanggaran hukum oleh wisatawan, hingga lapangan kerja yang diambil secara ilegal oleh oknum warga negara asing bisa dihentikan," tuturnya.

 

Pada kesempatan ini, Sandi juga berkesempatan meluncurkan secara resmi buku bertajuk 'Insight Report QT 2024: Accelerating Quality Tourism Development for Sustainable Growth'. Buku itu merupakan hasil kolaborasi antara Kemenparekraf bersama Kemenkomarves dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

"Buku ini menjadi dokumentasi yang penting mengenai perspektif dan tindakan konkret untuk mempercepat pengembangan pariwisata berkualitas, dengan fokus pada lima destinasi pariwisata super prioritasnya (DPSP)," ujar Sandi.

Buku ini diharapkan bisa menjadi panduan dalam penerapan pariwisata yang berkualitas. Mengubah ide-ide menjadi rencana yang dapat ditindaklanjuti.

"Sehingga komitmen kita menjadi hasil yang nyata. Mari kita jadikan ASEAN sebagai destinasi utama yang dikenal dengan pengalaman perjalanan yang luar biasa dan harmonis," pungkasnya.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya