SEBANYAK 700 ekor hewan liar, seperti gajah dan kuda nil dibunuh untuk diambil dagingnya. Hewan-hewan tersebut diperoleh dari hasil berburu oleh pemburu profesional. Tujuannya untuk mengatasi kelaparan yang melanda warga Namibia imbas kekeringan parah yang terjadi di negara itu.
Selain itu, tindakan tersebut juga bertujuan mengurangi menekan populasi gajah liar yang terus bertambah. Melansir Global News, negara Afrika Barat saat ini tengah menghadapi kekeringan terburuk dalam 100 tahun terakhir.
Dalam laporan bulan Agustus oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), para pejabat mengatakan, krisis kemanusiaan di Namibia kemungkinan akan menyebabkan hampir setengah dari populasinya atau sekitar 1,4 juta orang mengalami tingkat kerawanan pangan yang tinggi antara bulan Juli dan September.
Pada Senin awal pekan ini, Kementerian Lingkungan Namibia menegaskan, akan menggunakan daging hewan buruan dalam program pencegahan kelaparan di negara tersebut. Terdapat 723 hewan liar yang telah dibantai, yaitu 83 gajah, 30 kuda nil, 30 zebra, 60 kerbau, 50 impala, 100 rusa liar biru, dan 100 eland.
Pejabat berwenang mengatakan, pemusnahan hewan liar Ter juga akan memungkinkan pelestarian area pengembalian dan perairan bagi satwa liar di tengah kekeringan di negara itu.
Selain memerangi kekeringan dan kelaparan, para pejabat mengatakan perburuan gajah secara khusus dapat memerangi peningkatan konflik antar gajah dan manusia.
"Dengan situasi kekeringan yang parah di negara tersebut, konflik diperkirakan akan meningkat jika tidak ada intervensi yang dilakukan," demikian bunyi pernyataan Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pariwisata Namibia.